Jakarta (ANTARA) - Ada banyak daya tarik tentang kisah pencurian. Plot tak terduga, karakter yang unik, kelihaian setiap pemeran dalam mencuri dan memperdaya orang lain, hingga kecanggihan teknologi yang membuat kita terpana. Jika Anda sedang mencari tontonan yang seru sekaligus menghibur, berikut rekomendasi tayangan Korea tentang upaya pencurian dengan berbagai latar belakang berbeda, seperti dikutip dari siaran resmi Netflix, Kamis.

Baca juga: Momen seru "In The Soop: Friendcation" yang jadi favorit penggemar

"Money Heist: Joint Economic Area"
Diadaptasi dari tayangan La Casa de Papel (Money Heist) yang digemari di seluruh dunia, serial ini menampilkan latar reunifikasi Korea Selatan dan Korea Utara serta pendirian Percetakan Uang Unifikasi Korea untuk menetapkan mata uang baru. Langkah ini pada akhirnya hanya memperkaya golongan tertentu dan memicu seorang ahli strategi untuk mengumpulkan sekawan pencuri kelas kakap demi melakukan perampokan besar-besaran. Berbagai kejutan menanti seiring aksi penyanderaan dan kerumitan setiap tantangan, termasuk perpecahan di antara anggota tim. Adaptasi Korea ini menampilkan para aktor ternama yang memainkan para karakter dari serial aslinya, antara lain Profesor (Yoo Ji-tae), Berlin (Park Hae-soo), Tokyo (Jun Jong-seo), Moscow (Lee Won-jong), dan Denver (Kim Ji-hun).

Baca juga: Cerita Jung Woo & Park Hee-soon main di serial "A Model Family"

Time to Hunt (ANTARA/HO/Netflix)


Baca juga: Kru dan pemain "Extraordinary Attorney Woo" ke Bali pekan depan

Baca juga: Badan warisan budaya Korea akan tinjau pohon hackberry di drama "EAW"

Baca juga: Seo Hyun-jin akui belajar tentang diri sendiri dari drama "Why Her""Time to Hunt"
Disutradarai oleh Yoon Sung-hyun, film berlatar masa depan ini mengisahkan sebuah masa ketika era konsumerisme rontok akibat krisis keuangan yang melanda seluruh dunia. Jatuhnya nilai mata uang won mengakibatkan jalanan Seoul marak dengan aksi kekerasan. Di tengah situasi genting ini, empat sahabat mencoba melakukan pencurian di sebuah kasino bawah tanah. Namun impian mereka untuk memulai hidup baru di Pulau Kenting, Taiwan, buyar saat mereka menjadi target buruan seorang pembunuh yang tak mengenal belas kasihan. Dibintangi antara lain oleh Choi Woo-shik yang dikenal lewat Parasite, Time to Hunt mencetak sejarah sebagai film Korea Selatan pertama yang ditayangkan pada Festival Film Internasional Berlin 2020 dalam program Berlinale Special.

Baca juga: Drama Korea "Adamas" akan tayang di Disney+ Hotstar

The Thieves (ANTARA/HO/Netflix)

"The Thieves"
"The Thieves" mengikuti kolaborasi tak terduga antara pencuri profesional Korea dengan Cina demi menggaet berlian seharga 20 juta dollar di Hong Kong. Sepuluh pencoleng ini harus bisa menerobos brankas kasino yang tak mungkin ditembus dengan berbagai siasat. Menyamar menjadi pemain di kasino, serta memastikan denah lantai dan rute patroli petugas keamanan adalah hal yang mereka lakukan demi mencapai tujuan. Ketegangan di antara kedua kelompok mewarnai upaya pencurian ini, terlebih ketika masing-masing pencuri memiliki agenda yang tersembunyi. Akankah pada akhirnya mereka berhasil menuntaskan misi tersebut?

Seoul Vibe (Song Kyungsub/Netflix)

"Seoul Vibe"
Film ini mengikuti kisah sekelompok penggemar otomotif yang bekerja sama untuk menggagalkan sebuah sindikat kriminal, saat Seoul sedang bersiap untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 1988. Terpaksa mengumpulkan dana gelap demi melucuti rahasia tokoh misterius bernama “Ms. Kang”, tim Sanggye-dong menghadapi bahaya besar yang membuat mereka harus mengutak-atik mobil andalan menjadi kendaraan terhebat demi menumpas kejahatan. Dengan latar tahun 1988, film ini menampilkan keseruan aksi berkendara di jalanan serta elemen retro yang mengesankan. Bersiaplah melesat kembali ke Seoul di masa lebih dari tiga dekade silam.


Baca juga: Ji Chang-wook akan bintangi drama baru "If You Wish Upon Me"

Baca juga: Park Eun-bin berhati-hati perankan karakter disabilitas di drama baru

Baca juga: Jeon Jong-seo akui adegan pembuka "Money Heist: Korea" tak terlupakan

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022