“Sejak awal berdiri, Hotel Indonesia merupakan refleksi dari kekayaan budaya Indonesia," ujar Sjefke Jansen, General Manager Hotel Indonesia Kempinski Jakarta saat membuka puncak perayaan ke 60 tahun.
Para tamu undangan yang datang akan melihat keberadaan sepasang Payung Meshikat di dekat pintu masuk seakan menyambut seluruh tamu. Payung yang biasa digunakan pada prosesi perkawinan adat Jawa itu pun, memang sejatinya memiliki arti khusus yang mencerminkan penghormatan dan memuliakan tamu yang hadir.
Tari Gatotkaca Gandrung oleh sepasang penari pria dan wanita juga turut membuka acara tersebut, sekaligus menjadi penanda bagi belasan pramusaji untuk berparade sambil mempersiapkan seluruh tamu undangan dengan membentangkan serbet di atas pangkuan untuk kemudian menyajikan makanan pembuka kepada 200 tamu undangan.
Sambil menyerahkan makanan, para pramusaji yang mengenakan Kain Tenun Lurik lengkap dengan sinjang batik itu pun secara silih berganti menghampiri meja hadirin dengan mempersiapkan jamuan yang terdiri dari beberapa set menu makanan lengkap dari hidangan pembuka hingga penutup yang disajikan secara bertahap.
Menu yang dihidangkan pun semuanya makanan khas Nusantara yang dihias unik dan cantik sehingga mengguggah selera, seperti Naniura Salmon pada menu pembuka, kemudian dilanjutkan dengan Sop Matahari, lalu Wagyu Se’I Sapi sebagai hidangan utama, juga ada Rondo Kepompo sebagai menu penutup, dan minuman herbal Ai Poka untuk hadirin yang sekadar ingin menghangatkan tubuh.
Alunan seruling yang dimainkan oleh Gus Teja seorang musisi asal Bali dan Wayang show by Gibran Papadimitriou yang menceritakan tentang hikayat Dewi Sri seorang pengayon tumbuh – tumbuhan yang kisahnya termahsyur di Tanah Air itu pun semakin menambah kekhasan dan eloknya seni Indonesia.
Penonton juga dibuat terpukau dengan video singkat sejarah berdirinya Hotel Indonesia Kempinski yang pernah ada sejak tahun 1962 itu dengan berbagai riwayat perjalanan di masanya.
“Adapun acara musik dan seni bertema 'A Night to Remember' ini merupakan acara apresiasi dari kekayaan seni dan musik Indonesia," jelas Sjefke Jansen.
Musik keroncong oleh grup musik asal Yogyakarta Paksi Band hingga tembang sinden oleh pesinden modern Gisella Anastasia juga turut memeriahkan acara.
"Sebagai hotel yang merupakan sebuah warisan budaya, kami sangat bangga mengadakan acara bertema Nusantara dimana kami dapat menjadi wadah untuk masyarakat dapat mengenal lebih jauh kekayaan budaya Indonesia," tutup Sjefke Jansen.
Baca juga: Pupuk Kaltim apresiasi seni budaya gelar Nyapuh Tirah Campuhan
Baca juga: Pertunjukan seni dan pawai meriahkan HUT ke-77 RI di Tokyo
Baca juga: Ribuan warga padati jalan protokol saksikan karnaval seni budaya
Pewarta: Nabila Anisya Charisty
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022