Pertemuan menteri lingkungan hidup G20 bahas pendanaan berkelanjutan

Badung, Bali (ANTARA) - Pertemuan menteri-menteri lingkungan hidup G20 telah membahas permasalahan pendanaan berkelanjutan untuk mengatasi berbagai isu lingkungan hidup salah satunya terkait mekanisme pendanaan mengatasi krisis iklim, kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Siti Nurbaya.

Menteri LHK Siti mengatakan bahwa telah dilaksanakan sesi khusus terkait finansial dengan menyoroti pendanaan berkelanjutan dapat membantu mengatasi berbagai krisis iklim, jelasnya dalam konferensi pers usai Joint Environment and Climate Ministers' Meeting (JECMM) di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali pada Rabu malam.

"Namun demikian diperlukan berbagai hal misalnya reform untuk struktur pendanaan internasional. Demikian juga mekanisme di dalam penyaluran ataupun mekanisme tentang pengaturan pendanaan internasional," kata Siti.

Dalam diskusi terkait berkembang juga kesepahaman mengenai perlunya ditingkatkan pendanaan lingkungan untuk melindungi, melestarikan dan memulihkan ekosistem secara berkelanjutan.

Pendanaan lingkungan diharapkan dapat dilakukan dengan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat dan swasta.

Selain itu, dalam aspek pengendalian perubahan iklim telah terdapat kesepahaman mengenai peranan penganggaran pemulihan COVID-19 untuk meningkatkan mitigasi dan adaptasi iklim.

"Tadi juga berkembang bahwa aktivitas di dalam climate action juga sebetulnya bisa berjalan dengan upaya-upaya di dalam pemulihan ekonomi," katanya.

Hal itu karena aksi iklim dapat membantu menciptakan lapangan pekerjaan dan melibatkan masyarakat dalam aksi-aksinya serta meningkatkan daya beli masyarakat.

"Ini semua juga diharapkan G20 bersama-sama memberikan dukungan untuk ini," kata Siti Nurbaya.

Ditemui dalam kesempatan usai konferensi pers, Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim KLHK Laksmi Dhewanti mengatakan pemenuhan komitmen bantuan pendanaan dari negara maju untuk membantu negara berkembang juga menjadi salah satu sorotan dalam pertemuan hari ini.

"Kalau komitmennya sudah ada tapi pemenuhan komitmennya yang masih terus didorong," tutur Laksmi.