Beijing (ANTARA) - Para peneliti di China mengembangkan sebuah nanomaterial yang bisa mengatasi lonjakan berbagai jenis virus SARS-CoV-2, termasuk Delta dan Omicron.
Hasil penelitian yang dipublikasikan jurnal Nature Nanotechnology baru-baru ini mengungkapkan bahwa senyawa nano dua dimensi sangat tipis yang terdiri dari kuprum, indium, fosfor, dan sulfur (CIPS) berfungsi sebagai material baru yang mampu memberantas infeksi SARS-CoV-2.
Nanomaterial adalah material yang memiliki struktur berdimensi sangat kecil yakni berkisar antara 1-100 nanometer.
Para peneliti dari Chinese Academy of Sciences (CAS) mengembangkan nanomaterial tersebut dan mekanisme antivirus, tulis media resmi China, Rabu.
Baca juga: Pfizer: Obat COVID Paxlovid tidak ampuh cegah infeksi
Menurut jurnal penelitian itu, CIPS menunjukkan kemapuannya dalam mengatasi lonjakan berbagai varian SARS-CoV-2, termasuk Delta dan Omicron.
Hasil uji coba menunjukkan bahwa ketika dikaitkan dengan CIPS, virus dengan cepat dieliminasi sehingga CIPS dapat digunakan untuk menangkal virus.
Hasil uji coba itu juga menunjukkan bahwa CIPS dapat menghambat masuknya virus dan infeksi pada sel, organoid, dan tikus. CIPS juga secara efektif mampu meredakan peradangan paru-paru pada tikus yang disebabkan oleh infeksi SARS-CoV-2.
Studi ini menunjukkan potensi CIPS sebagai obat berbasis nano untuk terapi yang aman dan efektif mencegah infeksi SARS-CoV-2.
Baca juga: Obat COVID buatan China mulai dipasarkan seharga Rp659 ribu per botol
Baca juga: Malaysia perluas penggunaan obat antiviral oral untuk pasien COVID-19
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022