Gus Muhaimin mengusulkan agar pemerintah, khususnya Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan pihak terkait lainnya membatasi jam operasional truk besar. Jam operasional truk besar sebaiknya diberlakukan saat aktivitas warga sepi.
"Segera mengevaluasi jam operasional truk besar, terutama di kawasan padat. Coba, misalnya jam operasional diatur malam, mulai pukul 22.00 WIB hingga pukul 05.00 WIB," kata Gus Muhaimin dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Sopir truk trailer penyebab kecelakaan maut belum bisa ditanyai polisi
Selain meminta agar pemerintah mempertimbangkan ulang terkait jam operasional truk besar, ia mengimbau agar dilakukan pengecekan kondisi truk secara berkala.
Dia menyatakan bahwa insiden kecelakaan yang merenggut 10 nyawa akibat truk besar bukan kali ini saja terjadi. Seharusnya kejadian-kejadian itu, kata Gus Muhaimin, bisa menjadi peringatan bagi semua pihak.
"Ingatan kita tentu belum kering saat kecelakaan yang melibatkan truk besar di Balikpapan, lalu di Cibubur, ini kejadian lagi di Bekasi. Banyak nyawa nggak berdosa melayang, lho. Ini tentu warning untuk kita semua, pemerintah, pemilik truk, dan para sopir," ujarnya.
Baca juga: Jumlah korban meninggal kecelakaan truk trailer di Bekasi ada 10 orang
Baca juga: Polri selidik penyebab kecelakaan truk trailer di Kota Bekasi
Ia menyatakan keprihatinannya dan turut berbelasungkawa atas peristiwa kecelakaan truk besar yang menabrak tiang telekomunikasi dan menelan korban jiwa murid sekolah dasar (SD) di Bekasi itu.
"Sungguh sangat prihatin, kita turut berduka dengan kecelakaan yang merenggut nyawa warga, termasuk anak-anak SD. Kita doakan seluruh korban husnulkhatimah," kata Gus Muhaimin.
Sebelumnya, kecelakaan maut terjadi di Jalan Sultan Agung, Kranji, Kota Bekasi, Rabu siang. Sebuah truk trailer menabrak halte di delan SDN Kota Baru II dan III Bekasi Barat yang menyebabkan tiang telekomunikasi rubuh kemudian menimpa orang dan kendaraan di bawahnya.
Kecelakaan maut tersebut mengakibatkan 20 orang luka-luka. Sedangkan korban meninggal dunia 10 orang, tujuh di antaranya murid SD. Seluruh korban dievakuasi ke RSUD Kota Bekasi dan RS Ananda.
Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2022