Ajang olahraga 2 tahunan yang diikuti kontingen dari empat kabupaten dan satu kota Provinsi DIY tersebut diperkirakan dihadiri ribuan orang, terdiri atas atlet, pelatih, ofisial, suporter, maupun penggembira.
KONI DIY mencatat setidaknya ada 3.600 atlet dari kontingen Kabupaten Sleman, Bantul, Kulon Progo, Gunung Kidul , dan Kota Yogyakarta yang akan berlaga pada pekan olahraga daerah.
Porda yang akan berlangsung pada 1 hingga 9 September 2022 tersebut nantinya bukan hanya menjadi ajang perebutan medali dan menorehkan prestasi terbaik atlet, melainkan juga bakal menggerakkan roda perekonomian daerah, mengingat yang terlibat langsung dan tidak langsung dalam kegiatan tersebut mencapai ribuan orang.
Mengingat bakal banyak pergerakan masyarakat pada Porda dan Peparda DIY tersebut, Pemerintah Kabupaten Sleman mematok target prestasi atlet sekaligus sukses sebagai tuan rumah penyelenggara.
Pemerintah Kabupaten Sleman jauh-jauh hari telah mencanangkan efek lain dari Porda dan Peparda DIY tersebut, yakni menjadikan ajang tersebut sebagai momentum kebangkitan ekonomi masyarakat pascapandemi COVID-19. Selama pandemi, roda perekonomian Sleman memang cenderung melandai karena perguruan tinggi menyelenggarakan perkuliahan secara daring. Selain itu, pariwisata dan perhotelan juga meredup selama wabah Corona terjadi.
Oleh karena itu, Pemkab Sleman mencoba menangkap peluang kebangkitan ekonomi masyarakat dari event tersebut melalui usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan sektor pariwisata maupun usaha jasa pariwisata.
Maka sebagai pendukung untuk pemasaran produk UMKM, Pemkab Sleman menghadirkan bazar UMKM di dua venue terbesar yang digunakan untuk ajang pesta olahraga tersebut yakni di Stadion Internasional Maguwoharjo dan di sebuah pusat perbelanjaan modern.
Di kawasan stadion itu, bazar UMKM diselenggarakan pada 31 Agustus hingga 9 September, sedangkan di pusat perbelanjaan modern di Sleman berlangsung pada 5 hingga 10 September 2022.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman Mae Rusmi Suryatiningsih mengatakan selain dua lokasi tersebut, bazar UMKM juga diselenggarakan di Gedung Serbaguna Kelurahan Condong Catur, Kapanewon (Kecamatan) Depok yang menjadi lokasi cabang olahraga angkat berat dan goal ball.
Untuk bazar UMKM di Gedung Serbaguna Kelurahan Condong Catur ini, peserta bazar berasal dari UMKM dari kelurahan ini.
Banyak produk UMKM yang memiliki peluang untuk dipasarkan pada Porda dan Peparda DIY 2022 tersebut, mulai dari produk kuliner khas Sleman, cenderamata, produk kerajinan, hingga fesyen.
Produk kuliner khas di Sleman sendiri ada beberapa unggulan seperti jadah tempe Kaliurang, Gudeg Barek, hingga Kopi Merapi dan ada juga salak pondoh Sleman dan olahan salak.
Adapun untuk produk kerajinan juga cukup beraneka ragam, termasuk batik khas Sleman yakni parijotho.
Dampak ekonomi
Ketua KONI DIY Joko Pekik berharap gelaran multievent olahraga yang mengacu semangat Olimpiade, yakni Friendship, Excellent, and Respect ini dapat memberikan dampak positif bagi Kabupaten Sleman.
Ada empat hal yang akan dicapai pada penyelenggaraan Porda dan Peparda ini, yakni kedua event tersebut menghasilkan capaian terbaik atlet dan ada pemecahan rekor, agar DIY dapat menyumbangkan atlet nasional mewakili Indonesia sebanyak mungkin.
Kemudian berdampak terhadap motivasi anak muda untuk berlatih dan berolahraga sehingga dapat menjadi alternatif pilihan kehidupannya. Olahraga bisa menjadi salah satu pilihan masa depan mereka.
Selanjutnya Porda da Peparda juga memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat karena sudah menjadi kelazimanan bahwa setiap pergelaran olahraga pasti ada suvenir, merchandise, dan produk kerajinan lainnya yang dapat menjadi alternatif kenang-kenangan untuk dibawa pulang kontingen dari luar Sleman.
Sisi ekonomi dari perhelatan olahrag tersebut menjadi peluang bagi pelaku UMKM bidang kerajinan untuk membuat produk-produk kerajinan yang berkaitan dengan Porda dan Peparda.
Porda dan Peparda DIY 2022 yang bakal diikuti 3.600 peserta tersebut merupakan peluang potensial karena mereka memiliki daya beli tinggi, belum lagi suporter dan penonton lainnya. Jumlah peserta tahun ini jauh lebih banyak dibanding Porda dan Peparda sebelumnya.
Dengan potensi pasar demikian besar maka tinggal bagaimana pelaku UMKM menangkap peluang ini untuk menggerakkan sektor ekonomi masyarakat.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menyebutkan bahwa pariwisata dan ekonomi kreatif diharapkan menjadi sektor utama dalam membangkitkan perekonomian di Kabupaten Sleman pada 2022, salah satunya melalui Porda dan Peparda DIY 2022. Dalam kaitannya dengan hal tersebut, Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman mengusung tema besar selama 2022 yakni Sport Tourism, Leisure, and Wellness.
Gelaran sejumlah event olahraga dan hiburan di Sleman dan sekitarnya mampu meningkatkan okupansi hotel dan usaha jasa pariwisata lainnya, seperti restoran dan kuliner khas yang ada di wilayah itu.
Lomba lari maraton, balap sepeda, lintas alam, serta pentas musik dengan artis nasional maupun hiburan lain, menjadi daya tarik Sleman untuk dikunjungi wisatawan.
Melalui Porda dan Peparda DIY 2022 diharapkan sektor usaha jasa pariwisata seperti hotel dan restoran juga meningkat selain kunjungan wisatawan ke sejumlah destinasi wisata dan sentra-sentra kuliner khas di Sleman.
Dengan banyaknya peluang tersebut diharapkan Porda dan Peparda DIY 2022 mampu membangkitkan perekonomian di Sleman pascapandemi COVID-19. Perputaran uang selama Porda dan Peparda DIY 2022 berlangsung diperkirakan mencapai miliaran rupiah.
Di mana pun tempatnya, baik level lokal, regional, maupun internasional, ajang olahraga selalu berkaitan dengan bergeraknya roda perekonomian.
Pemerintah Kabupaten Sleman menangkap peluang itu kemudian memanfaatkan Porda dan Peparda sebagai momentum kebangkitan ekonomi pascapandemi COVID-19.
Editor: Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2022