Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia mengatakan bahwa ketiga warga Papua yang disebut-sebut sebagai mahasiswa Universitas Cendrawasih (Uncen) Papua yang menyeberang ke Papua Nugini (PNG)untuk mencari suaka politik, ternyata adalah nelayan yang sama sekali tidak bermaksud mencari suaka. "Ada tiga nelayan asal Jayapura yang terdampar di Pulau Manus dan mereka tidak terkait dengan permintaan suaka ini. Sementara itu laporan yang kita terima di lapangan," kata Menko Polhukkam Widodo AS di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Rabu malam. Widodo mengatakan hal itu usai bersama-sama dengan Mendagri Moh Ma`ruf, Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto, dan Kapolri Jenderal (Pol) Sutanto diterima Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Keempatnya memberikan laporan kepada Presiden tentang hasil kunjungan kerja mereka di Papua pada Senin-Rabu (27/3-29/3). Widodo juga kepada pers menjelaskan mengenai penembakan yang menimpa seorang wisudawan FISIP Uncen, Arsio Richard (27), pada Selasa (28/3) 19:20 WIT. "Atas kejadian itu, pemerintah, aparat, bertekad untuk segera menemukan pelakunya. Jangan sampai peristiwa seperti ini kemudian menjadi tuduhan kepada aparat-aparat yang ada," ujarnya. Menko mengatakan hingga kini belum dipastikan siapa pelaku penembakan itu dan secara internal, TNI serta Polri melakukan langkah-langkah untuk memastikan ada atau tidaknya aparat yang terkait penembakan itu. Kapolri Jenderal (Pol) Sutanto mengatakan, Brimob akan secara serius mengadakan penyelidikan dengan bantuan Polda untuk menemukan siapa pelaku penembakan. "Karena tentunya di sini yang menjadi sasaran pertama adalah Brimob. Brimob ingin menemukan siapa pelakunya ini, jangan sampai nama Brimob yang dikait-kaitkan," kata Sutanto. Sementara itu, bantahan kembali dikeluarkan terhadap isu yang diungkapkan senator Australia bahwa ada 16 mahasiswa dibunuh oleh aparat keamanan di Papua. "Selalu ada isu-isu yang dilemparkan seperti itu dan `clear` dilakukan pengecekan, tidak ditemukan hal-hal seperti itu. Pernah dilaporkan ada 16 jenazah yang disebutkan oleh pihak luar, isu itu tidak benar," tegas Menko Polhukkam. Kunjungan Menko Polhukkam, Mendagri, Panglima TNI, dan Kapolri ke Papua meliputi kunjungan ke Timika, Jayapura, dan Manokwari.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006