"Satu hal yang pasti, kehidupan kampus telah kembali normal sejak hari Senin. Bahkan pada Selasa telah dilakukan upacara wisuda 900 wisudawan Universitas Cendrawasih, yang berlangsung dengan lancar dan aman," ujar Widodo.
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Pusat menilai situasi keamanan di Papua pasca tragedi berdarah pada 16 Maret lalu sudah berangsur pulih, yang antara lain ditandai oleh normalnya kembali kegiatan perkuliahan di Universitas Cendrawasih tempat terjadinya insiden dimaksud.Penilaian itu disampaikan Menko Polhukkam Widodo AS di Kantor Kepresiden, Jakarta, Rabu malam, usai diterima Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.Widodo bersama-sama dengan Mendagri Moh Ma`ruf, Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto, dan Kapolri Jenderal (Pol) Sutanto diterima Presiden dalam rangka melaporkan kunjungan kerja yang dilakukan keempat pejabat negara tersebut ke Papua pada Senin-Rabu (27/3-29/3).Di Papua, mereka mengunjungi Jayapura, Timika dan Manokwari. "Satu hal yang pasti, kehidupan kampus telah kembali normal sejak hari Senin. Bahkan pada Selasa telah dilakukan upacara wisuda 900 wisudawan Universitas Cendrawasih, yang berlangsung dengan lancar dan aman," ujar Widodo. Ia mengungkapkan, selama di Papua, jajaran Polkam itu bertemu dengan rektorat dan perwakilan mahasiswa serta para tokoh agama, yang intinya membahas upaya mengatasi berbagai masalah dan konsistensi pelaksanaan otonomi khusus. Widodo mengatakan bahwa pemerintah bertekad mengembalikan situasi keamanan secara normal dan mendorong kehidupan kampus untuk kembali normal pula. "Pemerintah `commit` (bertekad), menjamin tidak ada langkah-langkah di luar kendali dalam menciptakan keamanan ini," ujarnya seraya kembali meyakinkan bahwa masalah keamanan di Papua sudah terkendali. Sejalan dengan itu, ia juga meminta agar para mahasiswa kembali melakukan kegiatan perkuliahan tanpa perlu khawatir mengalami kemungkinan kekerasan oleh aparat keamanan. "Mereka-mereka yang barangkali tidak punya keterkaitan di sana, adik-adik mahasiswa, tidak perlu khawatir," kata Widodo.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006