Jakarta (ANTARA) - Tiga tim dari Institut Teknologi Bandung (ITB) berhasil meraih juara dalam kompetisi ASEAN Data Science Explorers (ASEANDSE) Final Nasional 2022 yang berlangsung secara virtual.
“Program ASEANDSE berupaya untuk memberdayakan pemuda ASEAN kita dengan keterampilan digital yang penting, mengembangkan keterampilan kolaborasi, kemampuan untuk mengkomunikasikan ide, dan berpikir kritis,” ujar Industry Business Architect, SAP Indonesia, Rian A Sagara, di Jakarta, Selasa.
Dia menambahkan kemampuan itu sangat penting untuk menjadi pemimpin yang efektif. Pihaknya terkesan dengan kualitas ide yang disajikan para peserta dan berharap kompetisi itu akan mengawali perjalanan mereka dalam dunia Data Science.
“Melalui kemitraan dengan ASEAN Foundation, kami bertujuan untuk terus mengarahkan kaum muda untuk berkembang di dunia yang terus berubah dan menginspirasi mereka untuk menempa masa depan yang lebih cerah dan lebih adil bagi semua orang di Asia Tenggara,” kata dia.
Baca juga: ITB sabet juara kompetisi ASEANDSE Indonesia
Baca juga: ITB juara Huawei ICT Competition 2019-2020
ASEANDSE merupakan program unggulan yang diinisiasi ASEAN Foundation bersama SAP untuk merangkul dan mempersiapkan pemuda masa kini untuk dunia pada masa depan.
Kompetisi analisis data regional yang menyasar mahasiswa di 10 negara anggota ASEAN.
Dengan menggunakan SAP Analytics Cloud, program ini mengharuskan mahasiswa memberikan solusi dan rekomendasi berbasis data, inovatif, dan feasible untuk mengatasi masalah sosial dan ekonomi mendesak di ASEAN, khususnya terkait enam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB (United Nations Sustainable Development Goals).
“Solusi yang diajukan kaum muda tidak terbatas pada kampanye, kebijakan, produk, layanan, atau rekomendasi relawan. Lebih jauh, solusi ini juga akan didistribusikan kepada badan-badan ASEAN yang relevan untuk dipertimbangkan,” jelas dia lagi.
Pemenang pertama yakni tim Matrix Explorers dari ITB yang terdiri dari Rini Nur Fatimah dan Muhammad Fijar Aswad yang fokus dalam mendidik masyarakat ASEAN tentang pentingnya mengurangi konsumsi listrik untuk menanggulangi perubahan iklim.
Pemenang kedua yakni tim Caunchy y-Riemann Plus Ultra, beranggotakan Richardy Lobo' Sapan dan Joey Mangalo dari Universitas Indonesia dan Institut Teknologi Bandung. Mereka merancang proyek yang memberdayakan kaum muda menuju masa depan yang berkelanjutan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat ASEAN.
Pemenang ketiga yakni tim Theodolit Sprint, yang terdiri dari Muhammad Faisal Anshory dan Lukman Fadlansyah Ramadhan dari Institut Teknologi Bandung merancang proyek mengenai ketahanan perkotaan terhadap bencana yang didorong oleh perubahan iklim.
Tim Matrix Explorers dari Institut Teknologi Bandung mewakili Indonesia untuk Final Regional ASEAN DSE 2022 yang akan berlangsung di Phnom Penh, Kamboja, pada 12 Oktober 2022.
Direktur Eksekutif ASEAN Foundation, Dr Yang Mee Eng, mengatakan pihaknya memperkuat misinya untuk menyediakan platform yang imersif bagi pemuda ASEAN untuk mempelajari keterampilan masa depan dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi digital di kawasan pasca-pandemi.
Baca juga: Aksantara ITB borong juara di Kontes Robot Terbang Indonesia 2020
Pewarta: Indriani
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022