Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengemukakan kasus subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Pulau Jawa-Bali sudah melampaui situasi puncak dan mengalami tren penurunan dalam beberapa pekan terakhir.
"Setiap pekan kita lihat trennya, memang masih ada kenaikan kasus, tapi kenaikannya dari pekan ke pekan sudah turun," kata Budi Gunadi Sadikin saat menyampaikan pemaparan tentang pandemi COVID-19 dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IX yang diikuti dari YouTube DPRI di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Menkes minta RI bersiap hadapi mutasi virus baru pada awal 2023
Tren positive rate serta keterisian rumah sakit pada pasien BA.4 dan BA.5 juga mengalami penurunan dibandingkan data pada enam pekan yang lalu, kata Budi.
Dilansir dari laporan harian COVID-19 Kemenkes RI per 27 Agustus 2022, tren kasus konfirmasi pada dua pekan terakhir mengalami penurunan dari 5.376 menjadi 4.495 kasus.
Pada jangka waktu yang sama, tren kasus aktif pada pekan ini mengalami penurunan dari 51.514 menjadi 48.383 kasus. Sedangkan pasien dirawat pada dua pekan terakhir mengalami penurunan dari 4.200 menjadi 4.196 orang dengan persentase dari 6,68 persen menjadi 6,54 persen.
Jumlah spesimen yang diperiksa pada dua pekan terakhir mengalami penurunan dari 111.316 menjadi 91.577 spesimen.
Baca juga: Prokes tetap ampuh cegah omicron BA.4 dan BA.5
Baca juga: Menkes: 81 persen COVID-19 di Indonesia adalah subvarian BA.4 dan BA.5
"Kasus BA.4 dan BA.5 dari sisi hospitalisasi dan yang masuk ICU dan meninggal relatif lebih rendah dibanding varian Delta maupun Omicron," katanya.
Budi mengatakan tren kasus di Jawa-Bali hampir seluruhnya telah menurun. Sedangkan di luar Jawa-Bali relatif naik, tapi secara nominal lebih rendah.
"Kalimantan sudah naik duluan, tapi sekarang trennya sudah menurun. Sulawesi dan Sumatera masih agak naik," katanya.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022