Yang jelas kalau ditanya kita enggak siap sekarang. Yang jelas waktunya bukan sekarang
Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaya Kamdani menyebut bantuan sosial (bansos) sebagai kompensasi kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) dapat mendongkrak daya beli masyarakat.
"Bantuan sosial ini sangat dibutuhkan dengan kondisi dimana kita harus meningkatkan daya beli," kata Shinta saat menghadiri Rapat Kerja Koordinasi Nasional Apindo ke-32 di Jakarta, Selasa.
Shinta memaparkan kondisi perekonomian Indonesia saat ini terbilang baik dan kuat, terlebih konsumsi masyarakat menunjukkan tren kenaikan pada triwulan II tahun ini.
Kendati demikian Indonesia perlu berhati-hati, mengingat krisis global mengintai dengan lonjakan inflasi dan harga komoditas. Selain itu pemerintah memberi sinyal kuat terjadinya kenaikan harga BBM, dimana hal itu juga perlu diantisipasi.
Menurutnya, meskipun pengusaha tidak siap dengan kenaikan harga BBM karena waktunya tidak tepat, namun bansos yang akan disalurkan akan sangat berarti.
Baca juga: Mensos: Dana bantalan sosial tambahan bisa untuk kebutuhan pokok
"Yang jelas kalau ditanya kita enggak siap sekarang. Yang jelas waktunya bukan sekarang," ujar Shinta.
Diketahui pemerintah akan memberikan bantuan sebesar Rp24,17 triliun kepada masyarakat sebagai tambahan bantalan sosial atas rencana pengalihan subsidi BBM.
"Pemerintah akan mulai memberikan bantalan sosial tambahan sebagai bentuk pengalihan subsidi BBM sebesar Rp24,17 triliun," ujar Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati.
Menkeu mengatakan dalam rapat yang membahas mengenai pengalihan subsidi BBM itu diputuskan masyarakat akan mendapatkan bantuan sosial, dalam rangka meningkatkan daya beli, terlebih untuk merespons tendensi kenaikan harga dari pengaruh global dalam beberapa waktu terakhir.
Menurut Menkeu, dari total bantuan sosial Rp25,17 triliun itu, masyarakat akan diberikan 3 jenis bantuan berupa bantalan sosial, yaitu pertama, Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk 20,65 juta kelompok masyarakat sebesar Rp150 ribu sebanyak 4 kali, dengan total anggaran Rp12,4 triliun.
Baca juga: Pemerintah tambah bantalan sosial atas pengalihan subsidi BBM
Baca juga: Sri Mulyani: Bantuan pengalihan subsidi BBM kurangi tekanan masyarakat
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022