Kami punya rencana pengembangan industri yang saya yakin bisa saling membantu, melengkapi dan kolaborasikan kapasitas dengan kemampuan yang ada

Jakarta (ANTARA) - PT Industri Kereta Api (Persero) atau PT INKA menggandeng PT VKTR Teknologi Mobilitas (VKTR), anak usaha PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), membangun aliansi strategis ekosistem transportasi berbasis listrik di Indonesia.

Nota kesepahaman (MoU) antara kedua pihak ditandatangani oleh Direktur Utama PT INKA Budi Noviantoro dan Direktur Utama VKTR Gilarsi W. Setijono, di Madiun, Jawa Timur, Senin.

"Kami punya rencana pengembangan industri yang saya yakin bisa saling membantu, melengkapi dan kolaborasikan kapasitas dengan kemampuan yang ada,” kata Dirut PT INKA Budi Noviantoro dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.

Budi mengatakan ada kemiripan platform dan tujuan dari PT INKA dan VKTR, dimana kedua pihak kini tengah berupaya menjadi pelopor dibangunnya ekosistem industri kendaraan listrik di Indonesia. Hal itu dapat disinergikan demi memperkuat sumberdaya yang dimiliki masing-masing pihak.

Komisaris Utama VKTR Anindya Novyan Bakrie yang hadir menyaksikan langsung penandatanganan tersebut mengatakan, kerja sama strategis ini sejalan dengan strategi bisnis Grup Bakrie ke depan mengingat pengembangan bisnis kami ke depan akan banyak berhubungan dengan elektrifikasi industri dan green energy.

Anindya mengatakan bentuk kerja sama public-private partnership (PPP) seperti yang dilakukan VKTR penting artinya bagi proses percepatan terciptanya ekosistem industri elektrifikasi di tanah air.

“Ini menjadi tugas kita bersama untuk membangun dan memiliki kemandirian teknologi yang lengkap dari hulu hingga ke hilir, berskala nasional dan berkualitas global,” katanya.

Direktur Utama VKTR Gilarsi W. Setijono mengemukakan kerja sama ini bertujuan menjajaki pembuatan dan pengembangan komponen untuk berbagai produk otomotif khususnya kendaraan listrik secara lokal.

Perusahaan, katanya, tentu ingin penyerapan TKDN produk bus listrik yang dikembangkan ini dapat meningkat secara cepat. Ia pun menambahkan bahwa PT INKA nantinya akan memproduksi unit bus serta menyediakan fasilitas produksi dan tenaga ahli yang dimilikinya.

“PT INKA jelas memiliki pengalaman manufaktur yang panjang dan mumpuni. Kami sendiri memiliki kapasitas yang kuat dalam industri komponen otomotif dan technical know-how dari mitra global kami selaku pembuat komponen kendaraan listrik,” kata Gilarsi.

PT INKA adalah BUMN yang bergerak di bidang manufaktur kereta api terintegrasi pertama di Asia Tenggara yang belakangan mengumumkan tengah mengembangkan bus listrik dengan kemampuan produksi mencapai hingga 150 unit. Selain itu, Kemenristekdikti menugaskan konsorsium Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan PT INKA untuk memproduksi bus listrik yang akan digunakan untuk KTT G20, November 2022 di Bali. Bus yang berjuluk Bus Listrik Merah Putih (BLMP) itu mampu menyerap tingkat komponen dalam negeri (TKDN) lebih dari 50 persen.

PT VKTR Teknologi Mobilitas adalah startup di bidang manufaktur elektrifikasi transportasi dan ekosistem telematika. Perusahaan ini telah menandatangani kerja sama strategis dengan sejumlah pihak, di antaranya produsen kendaraan listrik terkemuka dunia BYD Auto, produsen baterai ramah lingkungan asal Inggris BritishVolt, perusahaan karoseri Tri Sakti, perusahaan teknologi heavy mobility dari Inggris Equipmake, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS), Universitas Sebelas Maret (UNS).

Baca juga: Menhub apresiasi komponen lokal bus listrik INKA lebih dari 50 persen
Baca juga: INKA-Pelni gandeng ITS kerja sama bisnis peti kemas berpendingin
Baca juga: Menhub minta INKA percepat pengerjaan bus listrik untuk G20

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022