Apa yang diraih saat ini tidak lepas dari peran orang tua yang selalu memberikan ridho, doa dan semangat
Jakarta (ANTARA) - Malisya Desilian Triningrum menjadi wisudawan termuda Universitas Islam Bandung (Unisba) setelah berhasil lulus dari Fakultas Kedokteran perguruan tinggi itu pada usia 20 tahun delapan bulan 11 hari.
“Saya bisa lebih muda dua hingga tiga tahun dibanding teman-teman seangkatannya karena saat masuk sekolah dasar usia saya menginjak 5 tahun, yang mana umumnya anak-anak masuk SD di usia enam atau tujuh tahun,” kata Malisya Desilian Triningrum dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Ahad.
Malisya sapaan akrabnya, merupakan lulusan Fakultas Kedokteran (FK) Unisba yang memperoleh IPK 3,33 dengan predikat Sangat Memuaskan.
Ia mulai masuk menjadi mahasiswa FK Unisba ketika usianya menginjak 16 tahun pada tahun 2018, serta menempuh studi selama empat tahun satu bulan delapan hari.
Baca juga: Pengamat Unisba dorong polisi beri proteksi warga pelapor kasus judi
Dia menambahkan dirinya juga mengikuti kelas akselerasi saat sekolah menengah pertama (SMP) dengan menempuh studi selama dua tahun.
Anak ketiga dari empat bersaudara itu mengungkapkan, memilih studi di FK di samping cita-citanya ingin menjadi dokter, juga karena harapan dari orang tuanya untuk menjadi seorang dokter agar mengikuti jejak kakak keduanya yang juga merupakan lulusan FK Unisba.
“Apa yang diraih saat ini tidak lepas dari peran orang tua yang selalu memberikan ridho, doa dan semangat. Ridho Allah SWT bergantung ridho orang tua. Orang tua selalu menyemangati dan mendoakan karena tidak selalu berada di atas tapi terkadang ada waktunya down, jadi orang tua menjadi tempat pertama yang selalu support dan mendoakan kapan pun itu,” terang dia.
Ayahnya AKBP (P) H Makfud SE MM bekerja sebagai polisi, ibunya Hj Elis Sugiarti SAg SE MM, yang merupakan wiraswasta selalu mendidiknya dengan kedisiplinan dan ketegasan sedari Malisya kecil.
“Orang tua benar-benar selalu mengingatkan jika anak-anaknya tidak ada di jalurnya dan tidak akan dibiarkan begitu saja. Sehingga apa yang orang tua mau dan harapkan, saya ikuti selagi mampu dan bisa” kata dia lagi.
Baca juga: Pertamedika bangun rumah sakit khusus otak, jantung, kanker di Bandung
Ia menambahkan, FK Unisba pun memiliki andil dan dukungan atas apa yang diraihnya hingga saat ini khususnya dosen wali.
Dosen juga selalu mengingatkan kalau setiap angkatan harus selalu bareng satu sama lain. Sesama teman harus saling bantu, mendukung dan menyemangati agar bisa lulus bersama.
“Jadi kalau misalkan kurang solid angkatannya, maka belum tentu saya ada diwisuda ini. Jadi kuncinya solid dan kebersamaannya saya rasakan selama 3,5 tahun ini. Kita tidak akan dibiarkan ketinggalan, sehingga kita bisa lulus bersama. Kita selalu ditekankan bahwa kita harus saling bareng dan solid dengan mengajarkan 3K (Kebersamaan Kesejawatan dan Kekeluargaan),” terang dia.
FK Unisba dipilihnya menjadi tempat melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi karena nilai-nilai Islam yang dimiliki Unisba. Selama menempuh studi di Unisba, Malisya mengungkapkan, tidak selalu berjalan mulus.
“Kadang ada waktu down-nya, bahkan ada yang mau mundur. Jadi effort-nya yang harus naikin, juga semangat dan mood-nya. Benar-benar harus nangis dulu, cari semangat lagi buat gimana caranya. Alhamdulillah orang tua selalu support,” terang dia.
Baca juga: Unpar-TNI AL gelar vaksinasi bagi warga usia 12 tahun
Ditambah kondisi pandemi COVID-19 yang memaksa harus mengikuti perkuliahan daring, yang mana pembelajaran tidak hanya teori saja, tapi juga praktek untuk meningkatkan skill sehingga praktik menjadi tantangan terberatnya.
“Untuk praktik harus ada alat penunjang lain yang biasanya disediakan dari kampus, sedangkan kita masing-masing di rumah sehingga ada keterbatasan. Akan tetapi bukan berarti tidak ada praktik, jadi fakultas juga mencari cara untuk tetap bisa berjalan,” kata dia lagi.
Selama menjadi mahasiswa FK Unisba, Malisya aktif di BEM FK di bidang pengembangan minat dan bakat (PMB). Ia juga aktif di kepanitiaan kegiatan FK seperti PPMB Fakultas, Medical Expo, perlombaan nasional dan lainnya.
Ia pun berpesan kepada seluruh mahasiswa Unisba untuk selalu menjalani perkuliahan dengan ikhtiar, menikmati dengan tawakal dan mensyukuri dengan ikhlas.
Unisba mewisuda 1.757 orang lulusan dari program Doktor, Magister, Profesi dan Sarjana gelombang II tahun akademik 2021-2022. Proses wisuda dibagi dalam empat sesi pelantikan yakni Sabtu hingga Ahad (27-28/8/2022).
Baca juga: Syafii Efendi jadi Rektor Universitas Halim Sanusi diusia 29 tahun
Pewarta: Indriani
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022