Parik Malintang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Padang Pariaman, Sumatra Barat (Sumbar) mengupayakan agar daerah itu menjadi wilayah yang mampu memproduksi bibit kelapa varietas unggulan mencapai 350 ribu batang per tahunnya.
"Padang Pariaman memiliki tiga penangkar bibit yang telah memiliki sertifikat dengan harga jual satu batang bibit Rp10 ribu sampai Rp11 ribu," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Padang Pariaman Yurisman Yakub di Parik Malintang, Minggu.
Ia mengatakan bibit kelapa tersebut dipasarkan ke dalam dan luar Sumbar yang tidak saja dibeli oleh masyarakat namun juga pemerintah untuk diberikan kepada petani.
Untuk saat ini saja, kata dia, Pemerintah Sumbar sedang memesan sampai 350 ribu batang bibit kelapa kepada penangkar kelapa di Padang Pariaman.
"Di Sumbar hanya dua daerah yang menghasilkan bibit kelapa dalam yaitu Padang Pariaman dan Pesisir Selatan, yang bersertifikat baru Padang Pariaman," katanya.
Ia menyampaikan keunggulan Padang Pariaman yakni memiliki lahan perkebunan kelapa milik masyarakat sekitar 40 ribu hektare yang komoditas ini juga telah diakui oleh Kementerian Pertanian sebagai varietas unggulan lokal.
Sejumlah masyarakat yang memiliki lahan perkebunan kelapa tersebut tidak saja menjadikan komoditas itu untuk dijual dagingnya atau bagian lainnya untuk kepentingan ekonomi namun juga menjualnya dalam bentuk bibit bahkan ada yang bersertifikat.
Adapun kecamatan yang terdapat penangkaran bibit kelapa yang telah bersertifikat yaitu satu di Padang Sago dan dua di V Koto.
Sebelumnya, kelapa asal Kabupaten Padang Pariaman, Sumbar, mendapatkan pengakuan dari Kementerian Pertanian RI sebagai varietas lokal dengan nama Karambia Padang Pariaman sehingga memperkuat tanaman itu sebagai ikon daerah tersebut.
"Kelapa dalam atau kelapa merupakan komoditas unggulan di Padang Pariaman, komoditas ini merupakan salah satu sumber perekonomian masyarakat Padang Pariaman," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Padang Pariaman Yurisman Yakub di Parik Malintang.
Ia mengatakan sebagai komoditas unggulan dan ikon daerah maka pihaknya mendaftarkan kelapa asal daerah itu ke Kementerian Pertanian melalui Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Tanaman dengan tanda daftar nomor 1901/PLV/2022 pada 6 Juni 2022.
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Hanni Sofia
Copyright © ANTARA 2022