Manokwari (ANTARA) - Sebanyak 399 petani milenial di Papua dan Papua Barat dibimbing oleh Politeknik Pembangunan Pertanian (Poltekbang) Manokwari untuk mengelola jagung dan kopi.

Wakil Direktur II Bidang Administrasi dan Kepegawaian Poltekbang Manokwari Dr Latarus Fanghoi SP MP, di Papua, Sabtu, menyatakan para petani milenial yang dibimbing itu tersebar di Kabupaten Merauke, Kabupaten Sentani, Kabupaten Sorong, Kabupaten Pegunungan Arfak (Pegaf), dan Kabupaten Manokwari.

"Kami berharap mereka bisa kembangkan jagung dan kopi. Untuk kopi khusus dikembangkan di Pegaf sedangkan jagung dikembangkan di empat kabupaten lainnya," kata dia.

Poltekbang Manokwari sendiri telah memiliki laboratorium terpadu dan laboratorium dasar yang masih akan dibenahi agar bisa menjalankan uji laboratorium seperti uji proksimat (identifikasi nutrisi) yang selama ini masih bergantung pada Universitas Papua (UNIPA).

Untuk mendukung bekerjanya laboratorium, Poltekbang Manokwari juga sedang menyiapkan tenaga laboratorium yang nantinya diharapkan bisa mengerjakan analisis pertanian dan peternakan serta ketahanan pangan.

Kata Latarus, pihaknya juga berharap para petani milenial tidak hanya berfokus pada jagung dan kopi melainkan komoditas lain yang populer di Papua dan Papua Barat seperti sagu dan umbi-umbian.

Ia menilai masyarakat di Papua dan Papua Barat tidak harus selalu bergantung kepada padi sebab Papua secara keseluruhan kaya akan sumber karbohidrat.

"Kita jangan selalu terikat untuk makan nasi karena kandungan karbohidrat bisa juga diperoleh dari umbi-umbian. Ini juga yang kita harapkan dikembangkan oleh pemerintah daerah di Papua dan Papua Barat," kata Latarus.

Pewarta: Rachmat Julaini
Editor: Hanni Sofia
Copyright © ANTARA 2022