"Dari nilai realisasi KUR Rp3,002 triliun di 14 kabupaten atau kota di Kalbar tersebut ada 54.480 debitur. Jumlah debitur tersebut mengalami peningkatan sebanyak 7.492 debitur jika dibandingkan dengan data debitur Juni 2022," ujarnya di Pontianak, Sabtu.
Ia menjelaskan dari realisasi yang ada berdasarkan daerah yang menyerap dana KUR, Kabupaten Kubu Raya menjadi wilayah dengan jumlah debitur paling banyak di Provinsi Kalbar yaitu sebanyak 7.489 debitur atau senilai Rp388,62 miliar. Sedangkan daerah dengan penyaluran KUR terendah yakni di Kabupaten Kayong Utara, Rp45,044 miliar.
"Kanwil DJPb Kalbar terus melakukan memantau dan evaluasi secara berkala terhadap penyaluran KUR di wilayah Provinsi Kalbar serta mendorong pemerintah daerah dengan berkolaborasi perbankan agar semakin menguatkan pembiayaan terhadap pelaku usaha di daerah," jelas dia.
Sementara untuk penyaluran Ultra Mikro (UMi) di Kalbar sendiri sampai dengan bulan Juli 2022 telah mencapai 11.555 debitur dengan total penyaluran sebesar Rp49,91 miliar.
"Kembali, Kabupaten Kubu Raya menjadi wilayah dengan jumlah debitur UMi paling banyak yaitu 2.136 debitur, diikuti oleh Kota Pontianak sebanyak 1.830 debitur. Kabupaten Kapuas Hulu sampai dengan akhir periode Juli 2022 belum memiliki penyaluran UMi. Sehingga Kabupaten Melawi memiliki jumlah debitur dan total penyaluran paling kecil dibandingkan dengan wilayah lainnya di Kalbar yaitu sebesar Rp97,71 juta untuk sebanyak 16 orang debitur," katanya.
Pewarta: Dedi
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022