Langkah pencegahan yang digencarkan tersebut, kata Kepala Dinas Gulkarmat DKI Jakarta Satriadi saat dihubungi di Jakarta, Jumat, kebanyakan adalah yang berhubungan dengan pencegahan terjadinya kebakaran akibat arus pendek (korsleting) listrik.
"Sebagian besar kebakaran terjadi karena 'korsleting' listrik. Tentu kami melakukan berbagai upaya demi mengantisipasi kebakaran termasuk juga yang disebabkan aliran listrik," kata Satriadi.
Langkah yang dilakukan oleh Dinas Gulkarmat adalah melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk melakukan pencegahan kebakaran termasuk memperhatikan instalasi listrik di rumah.
Baca juga: Kebakaran tempat indekos di Tambora mengakibatkan enam orang tewas
Menurut dia, masih banyak warga yang tidak menggunakan peralatan standar dan menjadi penyebab kebakaran.
Hal ini digencarkan, kata Satriadi, karena kondisi Jakarta yang banyak kawasan padat penduduk, bangunan semi permanen dan kelalaian penggunaan alat listrik sehingga menyebabkan kebakaran.
"Belum lagi rumah-rumah itu juga jadi tempat usaha yang barangnya mudah terbakar. Ini menjadi pemicu juga untuk kebakaran," katanya.
Baca juga: Kebakaran rumah di Simprug Jaksel mengakibatkan satu orang tewas
"Yang harus dilakukan, seperti tidak melakukan pencurian listrik, hingga memastikan bangunan kita layak untuk dialiri listrik," katanya.
Selama Agustus 2022, ada sekitar tujuh kebakaran gedung, pabrik dan pemukiman di Jakarta terbakar.
Yang paling menyita perhatian publik adalah kebakaran indekos di kawasan Kelurahan Duri Selatan, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, yang menyebabkan enam penghuni meninggal dunia.
Yang teranyar adalah kebakaran di kawasan Simprug Golf, Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, yang menghanguskan ratusan rumah dan membuat sekitar 133 keluarga harus mengungsi dan satu orang meninggal dunia.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022