Kita ingin mereka formal dan setiap UMKM sekecil apapun harus punya rencana bisnis. Sekarang banyak sekali modal ventura yang mau memberikan pembiayaan kepada UMKM meskipun masih kecil, karena (modal ventura) melihat dari rencana bisnisnya bakal berk
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menganjurkan semua Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mempunyai rencana bisnis (business plan).
“Supaya saya kemana-mana tidak ditagih, seperti tiba-tiba ada pelaku usaha minta bantuan langsung untuk diberikan berbagai macam alat. Saya bilang ‘kamu mau menjadi bisnis atau lembaga sosial? Kalau punya bisnis harus punya business plan, misalnya mau beli alat untuk investasi, maka masukin ke dalam rencana bisnis supaya bisa dibiayai’,” kata dia dalam acara Kopdar UMKM Nasional di Gedung Smesco, Jakarta, Jumat.
Menurut dia, rata-rata UMKM tak punya rencana bisnis sehingga mereka kebingungan ketika ada kebutuhan tertentu untuk mengembangkan usaha. Sehingga, diperlukan tim yang dapat diajak berkonsultasi setiap saat guna membantu pelbagai hambatan dalam bisnis pelaku UMKM.
Selain itu, Teten juga menginginkan seluruh UMKM bertransformasi menuju ekosistem digital dan menjadi formal. Pelaku UMKM disebut hanya memerlukan syarat mempunyai Nomor Induk Berusaha (NIB), lalu didaftarkan secara online melalui sistem Online Single Submission (OSS).
Dengan memiliki legalitas hukum, UMKM dapat mengakses berbagai desain pembiayaan, memperoleh sertifikasi ijin edar atau sertifikat halal, menjalin kontrak bisnis dengan pihak lain. Jika UMKM masih informal, lanjutnya, maka akan kesulitan memperoleh pelbagai fasilitas yang diberikan pemerintah atau pemangku kepentingan lainnya.
“Kita ingin mereka formal dan setiap UMKM sekecil apapun harus punya rencana bisnis. Sekarang banyak sekali modal ventura yang mau memberikan pembiayaan kepada UMKM meskipun masih kecil, karena (modal ventura) melihat dari rencana bisnisnya bakal berkembang,” ucap Teten dalam acara yang diadakan Grab Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata menyampaikan bahwa pihaknya dan OVO meluncurkan “Solusi UMKM Terpadu” guna memudahkan pelaku UMKM memperoleh konsumen, legalisasi perizinan, dan pendanaan.
“Ini pertama kali dilakukan di Indonesia, mungkin perusahaan teknologi yang pertama lakukan adalah Grab. Solusi UMKM Terpadu dapat diakses melalui GrabMerchant ID yang memberikan akses kepada UMKM tiga hal tersebut guna mempersiapkan UMKM, merchant-merchant Grab untuk sukses,” ungkap Ridzki.
Menteri Teten memberikan apresiasi terhadap Grab Indonesia yang telah meluncurkan "Solusi UMKM Terpadu". Selama ini, Grab disebut telah menyediakan loka pasar bagi pelaku usaha, membantu promosi pelaku UMKM, dan dukungan logistik antar jasa.
“Hari ini, saya dengar tadi Grab punya inkubator untuk mendampingi UMKM agar berkembang dengan cara memberikan konsultasi terkait bagaimana mengakses pembiayaan, mengembangkan kapasitas usaha, dan lain sebagainya. Saya kira ini akan berdampak besar kepada pelaku UMKM yang ingin sukses dan ingin tumbuh,” ujar Teten.
Baca juga: Teten targetkan 2,5 juta UMKM miliki NIB pada tahun 2024
Baca juga: Teten ajak masyarakat beli produk UMKM di tengah ancaman resesi dunia
Baca juga: Teten: Sektor UMKM harus optimal manfaatkan potensi ekonomi digital
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022