"Kalau kita melihat dari Januari 2020 - Juli 2021 grafik kenaikan harganya masih landai, namun dari Juli 2021 sampai dengan Juli 2022 harganya sudah lebih naik lagi dan jika kita hitung kenaikan tersebut sudah hampir mencapai 4 persen setiap tahunnya," ujar Timothy dalam seminar daring Indonesia Property Market Review 2022 di Jakarta, Jumat.
Hal ini menandakan animo masyarakat sudah kembali untuk mengiklankan kembali properti miliknya. Hal itu juga merupakan salah satu bukti bahwa Indonesia sudah mulai keluar dari COVID-19.
Masih ada preferensi individu mengiklankan properti rumah sekitar 69,8 persen, tetapi ada juga yang mengiklankan properti tanah sekitar 13,3 persen, apartemen 6,7 persen dan properti lainnya 10,1 persen.
Sedangkan dari segi permintaan, properti dengan harga Rp1 miliar - Rp5 miliar mengalami kenaikan porsi minat. Selain itu, semakin sedikit masyarakat yang mencari properti dengan harga rendah atau kurang dari Rp1 miliar.
Kemudian untuk properti dengan harga di atas Rp5 miliar, minat pencariannya masih bervariasi dan bersifat fluktuatif.
Demografi pasar pencari properti turut memperlihatkan perubahan yang menarik. Sebagai daerah pusat ekonomi strategis, kawasan Jabodetabek masih keluar sebagai pilihan utama para pencari properti yang mencari rumah impian, berdasarkan indeks 99 Group yang berasal dari portal utamanya, yakni Rumah123.com.
Berdasarkan statistik 99 Group pada semester I tahun 2022, sebanyak 62 persen pengguna Rumah123.com mencari properti di kawasan Jabodetabek, dengan 31 persen di antaranya fokus di area Jakarta.
Tercatat lokasi populer seperti Jakarta Selatan yang masih jadi incaran konsumen, dengan Tangerang dan Bandung sebagai area paling diminati di luar DKI Jakarta.
Baca juga: BTN kolaborasi dengan agen properti genjot penyaluran pembiayaan
Baca juga: Dibayangi Inflasi, suplai dan permintaan properti tetap tumbuh
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022