Kolaborasi Riset dan inovasi Industri Kecerdasan Artifisial atau Korika menggelar Focus Group Action: AI Ecosystem and Use Cases dalam rangka memperingati HUT Korika, pada Sabtu (27/8), di Kota Bandung, Jawa Barat, salah satu agendanya tentang pemanfaatan kecerdasan buatan untuk mengurangi risiko bencana.
"Pada bidang kebencanaan, di antaranya akan disampaikan bagaimana kecerdasan artifisial dimanfaatkan dalam upaya pengurangan risiko bencana," kata Ketua Umum Korika Prof Hammam Riza, dalam keterangan tertulisnya, Jumat.
Korika merupakan suatu organisasi orkestrasi kecerdasan artifisial Indonesia berbasis nilai dan kolaborasi Quad Helix (lembaga pemerintah, industri, akademisi dan komunitas) yang didirikan sebagai suatu keberlanjutan dari Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial (Stranas KA) 2020-2045.
Prof Hammam Riza, mengatakan pembahasan kecerdasan buatan (Artificial Intellegence/AI) di Indonesia telah berkembang pada pemrosesan Bahasa Indonesia dan daerah, transportasi publik, dan kebencanaan.
Baca juga: Korika: AIIS 2021 perkuat keinginan Indonesia jadi pemain penting AI
Baca juga: BRIN dan KORIKA adakan Artificial Intelligence Innovation Summit 2021
Baca juga: Korika: AIIS 2021 perkuat keinginan Indonesia jadi pemain penting AI
Baca juga: BRIN dan KORIKA adakan Artificial Intelligence Innovation Summit 2021
Dia nengatakan acara hari jadi akan dilakukan diskusi panel oleh perwakilan Quad Helix dari beberapa special interest group KORIKA.
Pada bidang Pemrosesan Bahasa Indonesia dan daerah, akan diperkenalkan Project Bina (Bahasa Indonesia NLP Alliances) yang merupakan projek kolaborasi yang diinisiasi Korika.
Pada bidang Transportasi Publik, beberapa topik yang akan dibahas diantaranya yaitu penerapan kecerdasan artifisial dalam pengembangan kendaraan otonom dan Intelligent Transportation System (ITS).
"Sedangkan pada bidang kebencanaan, diantaranya akan disampaikan bagaimana kecerdasan artifisial dimanfaatkan dalam upaya pengurangan resiko bencana," katanya.
Bertindak sebagai keynote speech adalah Prof Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, SE MUP PhD (Co Chair T20), Mohammad Ghozie Indra Dalel (Country Manager Worldwide Public Sector Amazon Web Services), On Lee (GDP Labs CEO-CTO & GDP Ventures CTO dan Dr Hary Budiarto (Ka Balitbang SDM Kominfo).
Menurut Hammam, acara akan menekankan pentingnya pengembangan inovasi dan talenta bidang Kecerdasan Artifisial dalam mencapai Visi Indonesia Emas 2045, yang mandiri dan berdaya-saing dalam pengembangan inovasi terkait AI.
"Acara juga bertujuan mempertemukan lembaga pemerintah, industri, akademisi dan komunitas untuk menyampaikan pasokan dan permintaannya dalam penerapan kecerdasan artifisial di berbagai perusahaan, kementerian/lembaga pemerintah daerah, BUMN, UMKM sehingga dapat mengakselerasi ekosistem inovasi kecerdasan artifisial di Indonesia," katanya.
Secara khusus, acara ini diselenggarakan sebagai wadah bagi para anggota Korika untuk menyampaikan opini dan harapannya sebagai organisasi orkestrasi kecerdasan artifisial Indonesia.
Dalam acara ini juga akan diluncurkan Buku Kasus kasus (Use Cases) Pemanfataan Kecerdasan Artifisial di Indonesia dan Kick Off Korika Indonesia International Conference on Artificial Intelligence pada Februari 2023.
Masyarakat bisa berpartisipasi dalam upaya percepatan penerapan kecerdasan artifisial di Indonesia dengan hadir di acara ini dengan mendaftarkan ke laman https://korika.id.*
Baca juga: Program kecerdasan buatan pertama di Indonesia hadir di ITB
Baca juga: MIND ID uji coba teknologi kecerdasan buatan untuk eksplorasi mineral
Baca juga: MIND ID uji coba teknologi kecerdasan buatan untuk eksplorasi mineral
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022