Saya akan terus melakukan tugas dan tanggung jawab saya sebagai menteri pertahanan untuk rakyat dan Thailand setiap hari,
Bangkok (ANTARA) - Prayuth Chan-ocha yang sementara ditangguhkan sebagai Perdana Menteri Thailand, mengatakan di media sosial pada Kamis bahwa dia akan melanjutkan perannya sebagai menteri pertahanan.
Penegasan itu disampaikan dalam pidato langsung pertamanya kepada publik sejak pengadilan memerintahkan dia untuk meninggalkan tugasnya sebagai perdana menteri sementara meninjau batas masa jabatannya.
Wakil Perdana Menteri Prawit Wongsuwan , menggantikan posisi Prayuth sebagai penjabat perdana menteri di negara dengan ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara itu.
"Saya akan terus melakukan tugas dan tanggung jawab saya sebagai menteri pertahanan untuk rakyat dan Thailand setiap hari," kata Prayuth di akun Twitter resminya, Kamis malam.
Baca juga: PM Thailand hadapi upaya mosi tidak percaya
Mahkamah Konstitusi pada Rabu memutuskan untuk mendengarkan petisi yang diajukan oleh partai oposisi utama bahwa waktu bertahun-tahun yang dihabiskan Prayuth sebagai kepala junta militer setelah ia mengambil alih kekuasaan dalam kudeta 2014, harus diperhitungkan dalam keseluruhan masa jabatannya.
Konstitusi menetapkan batas masa jabatan delapan tahun untuk perdana menteri.
Masih belum jelas kapan pengadilan akan memberikan keputusan tentang peninjauan tersebut.
Kontroversi mengenai batas masa jabatan Prayuth adalah episode terbaru dalam hampir dua dekade kekacauan politik, termasuk dua kudeta dan protes dengan kekerasan, yang berasal dari penentangan terhadap keterlibatan militer dalam politik dan tuntutan untuk perwakilan yang lebih besar seiring dengan tumbuhnya kesadaran politik.
Seorang juru bicara pemerintah, Anucha Burapachaisri, mengatakan pada Jumat bahwa kabinet tetap berjalan seperti biasa.
Sumber: Reuters
Baca juga: Pengadilan Thailand berhentikan Prayuth Chan-o-cha dari jabatan PM
Baca juga: PM Thailand lolos dari mosi tidak percaya ke-4 di parlemen
Penerjemah: Atman Ahdiat
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022