Siapa pun yang melakukan kesalahan akan menerima ganjarannya, saya yakinkan itu
Brasilia (ANTARA) - Mantan Presiden Brazil Luiz Inacio Lula da Silva, yang sempat mendekam selama 19 bulan di penjara akibat penyuapan, pada Kamis berjanji memberantas korupsi jika terpilih sebagai presiden Brazil pada pemilihan Oktober mendatang.
Lula menegaskan bahwa ia akan menciptakan mekanisme baru untuk memeriksa siapa pun dalam lingkup pemerintahannya tersangka korupsi dan menghukum mereka jika terbukti bersalah.
"Siapa pun yang melakukan kesalahan akan menerima ganjarannya, saya yakinkan itu," katanya dalam sebuah wawancara dengan TV Globo's Jomal Nacional, sebuah program televisi dengan pemirsa terbanyak di Brazil.
Lula yang memimpin Brazil dari 2003 sampai 2010, mendekam di penjara dalam sebuah skandal korupsi terbesar di negara itu karena melibatkan puluhan politisi dan pengusaha yang juga ikut dipenjara karena kasus gratifikasi dan suap.
Baca juga: Presiden Brazil kecam Mahkamah Agung, sebut pemilu sebagai lelucon
Hukumannya kemudian dibatalkan yang membuat Lula berpeluang untuk kembali mencalonkan diri sebagai presiden.
"Saya ingin kembali untuk melakukan hal-hal yang lebih baik kali ini," katanya, mengakui telah melakukan kesalahan dengan memilih Dilma Rousseft sebagai penerusnya dari Partai Buruh. Dilma kemudian dimakzulkan di tengah resesi.
Lula memiliki keunggulan dua digit dalam jajak pendapat atas saingan sayap kanannya, Presiden petahana Jair Bolsonaro, dalam persaingan paling terpolarisasi di Brazil dalam beberapa dekade.
Dia berjanji untuk menciptakan lapangan kerja dan memulihkan pertumbuhan yang solid di ekonomi terbesar Amerika Latin jika dia menang nanti, dan berjanji untuk memerintah dengan "kredibilitas, prediktabilitas, dan stabilitas."
Lula mengatakan pembangunan sektor pertanian di Brazil telah dilakukan dengan baik selama dua masa jabatannya sebagai presiden, ketika Brazil menikmati ledakan komoditas.
Sementara Bolsonaro, yang didukung oleh lobi pertanian, telah melonggarkan aturan lingkungan dan membekukan klaim tanah adat.
Jika beberapa petani menentangnya, kata Lula, itu karena dia menentang perusakan hutan, tetapi eksportir pertanian "yang serius", menentang deforestasi secara ilegal.
"Yang kita butuhkan adalah memanfaatkan keanekaragaman hayati kita dengan benar dan menciptakan lapangan kerja di Amazon," katanya menambahkan.
Sumber Reuters
Baca juga: Jajak pendapat: Lula berpeluang ungguli Bolsonaro di pilpres Brazil
Baca juga: Putra Bolsonaro: Politik Brazil mungkin tak stabil setelah pemilu
Penerjemah: Atman Ahdiat
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022