Butuh langkah-langkah strategis masif dan signifikan
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menilai Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Perusahaan Air Minum (PAM) JAYA perlu program masif untuk memenuhi target cakupan pelayanan 100 persen sistem penyediaan air minum (SPAM) di Ibu Kota pada 2030.
"Butuh langkah-langkah strategis masif dan signifikan. Itu jadi pilihan dalam rangka pelaksanaan transisi dan transformasi," kata Plt. Kepala Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BP BUMD) Fitria Rahadiani saat ditemui, di Jakarta, Kamis.
Fitria menegaskan pihaknya bersama PAM JAYA yang berupaya mewujudkan 100 persen cakupan layanan tersebut bukanlah terbilang hal yang mudah jika melihat dari beberapa aspek.
Menurutnya, cakupan layanan perpipaan untuk mengganti penggunaan air tanah di Provinsi DKI Jakarta masih terbilang rendah yakni 65,8 persen.
Baca juga: Pengembangan SPAM di Jakarta targetkan layanan 100 persen pada 2030
Baca juga: Kementerian PUPR-Pemda DKI sinergi bangun sistem penyediaan air minum
Adapun aspek lainnya dalam penggunaan air tanah yang berlebihan juga perlu diperhatikan seperti penurunan muka air tanah yang berakibat bagi kondisi lingkungan, warga dan potensi bencana lingkungan lainnya yang akan mengganggu ekosistem kota, kata dia.
Selain itu, pada 31 Januari 2023, kerja sama PAM JAYA dengan dua mitra swasta, PALYJA dan AETRA akan berakhir sehingga PAM JAYA, Pemprov DKI Jakarta, dinas teknis dan kementerian butuh persiapan serta kesiapan serta dukungan dari masyarakat.
Maka dari itu, berdasarkan Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Jakarta No. 7 Tahun 2022 tentang Penugasan kepada Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Perusahaan Air Minum (PAM) JAYA untuk melakukan percepatan peningkatan cakupan layanan air minum di Provinsi DKI Jakarta.
Salah satunya dengan melakukan kerja sama dengan badan usaha melalui optimalisasi aset yang ada saat ini (eksisting) memakai skema pembiayaan paket yang diakumulasikan (bundling).
Baca juga: DKI berkomitmen tingkatkan penyediaan air bersih bagi masyarakat
Baca juga: Menteri PUPR komitmen bangun tiga SPAM untuk cegah Jakarta tenggelam
Harapannya, bukan sisi finansial saja yang ditawarkan, tapi sisi pelayanan kepada publik yang juga ditawarkan kepada badan usaha.
Hal itu agar tujuan promosi menjadi peluang PAM JAYA untuk mendapatkan pemasukan dari investor dalam bentuk kerja sama.
"'Market sounding' ini sebagai titik awal dalam rangka pengembangan SPAM di DKI Jakarta yang lebih signifikan dan lebih gencar lagi," katanya.
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2022