“Kota Yogyakarta adalah kota multi etnis, multi kultural sehingga potensi terjadinya gesekan cukup tinggi. Oleh karenanya, dibutuhkan upaya untuk menjaga agar suasana di Yogyakarta tetap kondusif salah satunya dengan kegiatan kemah ini,” katanya.

Yogyakarta (ANTARA) - Forum Pembauran Kebangsaan Kota Yogyakarta akan menggelar Kemah Kebangsaan pada 29-31 Agustus diikuti mahasiswa dari 18 provinsi yang sedang menimba ilmu di Yogyakarta sebagai salah satu upaya mengenalkan budaya Yogyakarta.

“Kemah Kebangsaan ini kami selenggarakan karena para mahasiswa dari luar daerah ini merasa mengalami kendala untuk beradaptasi atau berkomunikasi dengan warga di lingkungan sekitar tempat mereka tinggal,” kata Ketua Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kota Yogyakarta Wahyu Susanto di Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia, kendala tersebut disebabkan adanya perbedaan bahasa, tradisi, dan budaya dari daerah asal mahasiswa dengan budaya lokal masyarakat di Kota Yogyakarta.

Oleh karenanya, lanjut dia, dalam Kemah Kebangsaan yang akan diselenggarakan di Kaliurang tersebut akan diisi dengan berbagai pengetahuan tentang tradisi dan budaya dari berbagai daerah.

“Tidak hanya khusus pada budaya Yogyakarta saja tetapi juga mahasiswa bisa memperkenalkan budaya dan tradisi dari daerah mereka masing-masing,” katanya.

Wahyu berharap, dengan mengenal tradisi dan budaya dari berbagai daerah di Indonesia, maka akan terjalin sinergi antar mahasiswa sehingga bisa menurunkan potensi munculnya gesekan antar mahasiswa dalam kehidupan sosial sehari-hari.

“Biasanya, gesekan tersebut muncul karena kedua belah pihak tidak memahami tradisi dan budaya masing-masing,” katanya.

FKP Yogyakarta sebenarnya menargetkan 100 mahasiswa dari seluruh provinsi di Indonesia mengikuti kegiatan Kemah Kebangsaan, namun hingga saat ini baru ada 60 mahasiswa dari 18 provinsi yang mendaftar.

“Meskipun demikian, kami berharap, peserta Kemah Kebangsaan ini bisa menjadi agen untuk menyosialisasikan apa yang mereka peroleh selama mengikuti kemah ke teman-teman mahasiswa lainnya,” katanya.

Sementara itu, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Yogyakarta Budi Santosa mengatakan, Kemah Kebangsaan merupakan upaya strategis untuk menjaga suasana di Yogyakarta agar selalu kondusif sehingga jauh dari gesekan.

“Kota Yogyakarta adalah kota multi etnis, multi kultural sehingga potensi terjadinya gesekan cukup tinggi. Oleh karenanya, dibutuhkan upaya untuk menjaga agar suasana di Yogyakarta tetap kondusif salah satunya dengan kegiatan kemah ini,” katanya.

Selain itu, lanjut dia, juga sudah dilakukan pertemuan dengan mahasiswa lintas etnis dan suku untuk saling mengenal dan memahami tradisi dan budaya satu sama lain.

Hingga saat ini, FPK di Kota Yogyakarta sudah terbentuk hingga tingkat kecamatan dan kelurahan.

Kemah Kebangsaan akan ditutup di Keraton Yogyakarta sekaligus untuk mengenalkan akar budaya Kota Yogyakarta.

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2022