Cari tahu informasi MBKM melalui bapak ibu dosenJakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengatakan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) mendorong mahasiswa mengenal minat dan bidang yang akan digeluti.
“Program-program MBKM ini saya yakin akan sangat membantu adik-adik untuk mengenal apa yang sebenarnya menjadi minat dan ketertarikan kalian,” ujar Nadiem dalam pembukaan Universitas Pelita Harapan (UPH) Festival di Kabupaten Tangerang, Kamis.
Dia menambahkan MBKM tersebut juga turut membantu dan menentukan mahasiswa pada masa depan, serta bekerja sesuai bidang yang diminati.
“Ini merupakan satu kesempatan dalam hidup yang sangat berharga dan saya ingin semua mahasiswa di Indonesia mendapatkannya,” terang dia.
Di hadapan mahasiswa baru UPH, Nadiem mengingatkan agar mahasiswa untuk leluasa dalam belajar sesuai dengan minatnya belajar. Apalagi dengan adanya sejumlah program MBKM diantaranya magang dan studi independen bersertifika, proyek riset kemanusiaan, wirausaha, mengajar di daerah 3T, hingga pertukaran mahasiswa di dalam dan luar negeri.
Selain itu, Kemendikbudristek juga mengundang para pakar untuk masuk ke kampus dan membagikan pengetahuan serta pengalamannya pada mahasiswa.
Baca juga: Komunitas Merdeka Belajar berperan dalam transformasi pendidikan
Baca juga: Mendikbudristek: Gotong royong landasaan transformasi pendidikan
“Jadi saya harap adik-adik tidak melewatkan peluang emas ini. Cari tahu informasi MBKM melalui bapak ibu dosen, kakak tingkat hingga situs resmi Kampus Merdeka,” imbuh dia.
Nadiem juga mengingatkan bahwa apa yang dilakukan mahasiswa saat ini, sangat menentukan masa depan mahasiswa tersebut.
Rektor UPH, Dr (Hon) Jonathan L Parapak MEng Sc, mengatakan pada tahun ini UPH menerima lebih dari 4.000 mahasiswa baru. Jumlah tersebut merupakan rekor tersendiri bagi UPH.
“Kita harus bertranformasi mulai dari pikiran dan juga hati, sehingga kita siap menghadapi tantangan. Tentunya transformasi tidak terjadi begitu saja, tetapi juga dengan bantuan Tuhan,” terang Jonathan.
Pendiri Yayasan Pendidikan Pelita Harapan, James Riady, mengatakan saat ini banyak lulusan yang tidak siap pakai. Paling tidak dibutuhkan waktu sembilan bulan untuk pelatihan hingga siap pakai di dunia kerja.
“ Jadi para dosen harus bisa mengetahui bagaimana kontekstual yang dibutuhkan mahasiswa agar bisa menjadi lulusan yang lebih siap. Tidak hanya sekedar mengajar, tetapi memberikan pembekalan agar bisa masuk ke masyarakat dan industri,” kata James.
Baca juga: Transformasi digital bentuk generasi cerdas untuk Indonesia unggul
Baca juga: Kemendikbudristek perkuat komitmen dalam gaungkan Merdeka Belajar
Pewarta: Indriani
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022