Harga minyak mentah Brent rebound di atas 100 dolar AS per barel menyusul pejabat Saudi menunjukkan kesediaan untuk mempertahankan harga melalui pengurangan produksi OPEC+ jika perluSingapura (ANTARA) - Harga minyak naik di perdagangan Asia pada Kamis sore, karena meningkatnya kekhawatiran pasokan yang ketat di tengah gangguan pada ekspor Rusia, potensi produsen utama untuk memangkas produksi dan penutupan sebagian kilang Amerika Serikat (AS).
Harga minyak mentah berjangka Brent terangkat 45 sen atau 0,4 persen, menjadi diperdagangkan di 101,67 dolar AS per barel pada pukul 06.30 GMT. Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS menguat 32 sen atau 0,3 persen, menjadi diperdagangkan pada 95,21 dolar AS per barel.
Kedua kontrak acuan minyak mentah menyentuh tertinggi tiga minggu pada Rabu (24/8/2022) setelah menteri energi Saudi mengisyaratkan kemungkinan bahwa Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya (OPEC+) akan memangkas produksi untuk mendukung harga.
"Harga minyak mentah Brent rebound di atas 100 dolar AS per barel menyusul pejabat Saudi menunjukkan kesediaan untuk mempertahankan harga melalui pengurangan produksi OPEC+ jika perlu," kata analis Citi dalam sebuah catatan.
Diskusi tentang kesepakatan program nuklir Iran masih macet, mempertanyakan dimulai kembali ekspornya.
Baca juga: Harga minyak Asia turun tipis, kekhawatiran produksi OPEC+ turun reda
Pembicaraan antara Uni Eropa, Amerika Serikat, dan Iran, untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 terus berlanjut, dengan Iran mengatakan telah menerima tanggapan dari Amerika Serikat terhadap teks "final" Uni Eropa untuk menghidupkan kembali perjanjian tersebut.
Analis ANZ Daniel Hynes dan Soni Kumari mengatakan bahwa jika kesepakatan terjadi, kemungkinan akan membebani sentimen dan menurunkan harga dalam jangka pendek karena kesepakatan itu meningkatkan prospek 1 juta barel per hari minyak Iran memasuki pasar.
"Namun demikian, pasar akan tetap ketat karena kesepakatan tidak akan mengimbangi penurunan pasokan Rusia dan pemulihan permintaan yang sedang berlangsung," tambah mereka.
Di Amerika Serikat, konsumen minyak terbesar dunia, BP melaporkan menutup beberapa unit di kilang Whiting di Indiana setelah kebakaran listrik pada Rabu (24/8/2022). Pabrik 430.000 barel per hari itu merupakan pemasok utama bahan bakar ke Amerika Serikat bagian tengah dan kota Chicago.
Penurunan stok minyak mentah dan produk AS juga menambah tekanan kenaikan harga. Persediaan minyak turun 3,3 juta barel dalam seminggu hingga 19 Agustus pada 421,7 juta barel, lebih curam dari ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters untuk penurunan 933.000 barel.
Dampak bullish diimbangi oleh penarikan persediaan bensin yang kurang dari yang diperkirakan, mencerminkan permintaan yang kurang antusias.
Stok bensin AS turun 27.000 barel dalam seminggu menjadi 215,6 juta barel, dibandingkan dengan ekspektasi sebelumnya untuk penurunan 1,5 juta barel.
Baca juga: Harga minyak naik di Asia, Saudi peringatkan pengurangan produksi OPEC
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022