Pontianak (ANTARA) - Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kuching melakukan kerja sama dengan pihak perusahaan di Sarawak, Malaysia, yang banyak mempekerjakan pekerja migran Indonesia untuk mempermudah layanan pembaruan dokumen paspor.

"Pelayanan itu kami lakukan pada hari Sabtu dan Minggu dan dilakukan dengan mendatangi para pekerja migran di tempat mereka bekerja di perusahaan-perusahaan kebun sawit yang ada di Sarawak," kata Konsul Jenderal RI Raden Sigit Witjaksono dihubungi di Kuching, Kamis.

Menurut Sigit, langkah seperti itu cukup mempermudah dan membantu para pekerja migran karena mereka tidak perlu jauh-jauh mendatangi KJRI di Kuching untuk mengurus paspor.

Sebelum melakukan pelayanan itu, KJRI akan meminta pihak perusahaan sawit untuk mengirimkan data-data para pekerja migran yang akan melakukan pembaruan paspor.

"Jadi, perusahaan akan mengirim data lengkap para pekerja migran yang bekerja di kebun melalui sistem yang dimiliki pihak Imigrasi sehingga begitu sampai di sana, bisa langsung melakukan pelayanan, seperti tinggal diambil foto dan langsung mencetak sebanyak 400 hingga 500 paspor,” kata Sigit.

Menurut Sigit, kegiatan pada hari libur Sabtu dan Minggu itu tidak hanya melakukan pelayanan paspor, tetapi juga disertai pelayanan ke konsuleran. Konsuler satu akan melakukan perlindungan kepada pekerja migran yang sedang menghadapi masalah atau kasus, kemudian konsuler dua melakukan pelayanan terkait ketenagakerjaan.

"Nah ketenagakerjaan ini masih dalam proses memverifikasi data-data yang dimasukkan oleh perusahaan-perusahaan yang ingin meminta tambahan tenaga kerja dari para pekerja migran atau calon pekerja migran ke perusahaannya," kata Sigit.

Sementara itu, Irfan, salah satu pekerja migran asal Makassar, saat ditemui mengurus paspor di Sarawak Oil Palms Berhad perusahaan kelapa sawit di Miri, Sarawak, mengatakan pelayanan yang dilakukan oleh KJRI Kuching itu sangat membantu para pekerja migran.

"Kalau kami yang harus ke Kantor KJRI di Kuching maka harus meninggalkan pekerjaan selama tiga hari dan juga keluar biaya. Belum lagi faktor keamanan selama perjalanan dari tempat kerja ke Kuching. Kalau dari tempat kerja kami ke Kuching itu bisa ditempuh kurang lebih selama 15 jam perjalanan dengan menggunakan bis,” kata Irfan.

Menurutnya, dengan kegiatan pelayanan KJRI Kuching ke tempat-tempat kerja para pekerja migran, mereka seperti di negara sendiri karena masih diperhatikan pemerintah Indonesia.

"Melalui kegiatan ini, kami tidak hanya mendapatkan pelayanan dokumen paspor, akan tetapi juga diperhatikan berbagai hal, seperti penanganan berbagai permasalahan termasuk penyediaan pendidikan bagi anak-anak yang ikut kami bekerja di perusahaan kebun sawit ini,” kata Irfan.

Pewarta: Andilala dan Slamet Ardiansyah
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2022