Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mengakselerasi upaya transformasi digital melalui pengembangan industri perangkat lunak atau software dan konten.
“Program-program peningkatan kemampuan industri software dan konten dalam negeri harus terus dijalankan dan diperluas,” kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita lewat keterangannya di Jakarta, Kamis.
Salah satu langkah strategis yang telah dijalankan oleh Kemenperin adalah melaksanakan bimbingan teknis (bimtek) pengembangan industri software dan konten untuk percepatan ekonomi digital yang dihadiri lebih dari 1.000 peserta di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Menurut Menperin, mencapai target 146 miliar dolar AS pada 2025 bukanlah sesuatu yang mustahil, karena semestinya bisa diraih.
“Saya mendorong agar software aplikasi, gim, dan animasi untuk bisa dimanfaatkan sebagai produk dalam pengembangan ekonomi digital. Selain itu, industri Artificial Intelligence (AI), big data, serta teknologi lainnya yang diperlukan dalam ekonomi digital juga perlu kita jalankan,” paparnya.
Pada bimtek tersebut, Anggota DPR RI sekaligus penggiat ekonomi digital, Ravindra Airlangga yang bertindak sebagai narasumber juga menjelaskan bahwa e-commerce adalah sektor pendorong yang mampu untuk mendominasi pertumbuhan ekonomi digital.
Baca juga: Kemenperin: Industri piranti lunak Indonesia tunjang industri lain
Pertumbuhan e-commerce diproyeksikan mencapai 104 miliar dolar AS pada 2025. Agar dapat mencapai proyeksi tersebut, Indonesia perlu menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang bertalenta digital agar dapat berkontribusi aktif.
“Menurut data e-conomy SEA 2021, e-commerce merupakan sektor pendorong yang mendominasi pertumbuhan ekonomi digital. Pada tahun 2025 pertumbuhan e-commerce diproyeksikan mencapai 104 miliar dolar AS. Kita perlu menyiapkan SDM talenta digital agar bisa turut berkontribusi dan bukan sekadar menjadi penonton,” ungkap Ravindra.
Sementara itu Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Taufiek Bawazier menyatakan terdapat lima technopark binaan Kemenperin yang bisa menjadi wadah untuk mengembangkan industri software konten seperti aplikasi, gim, dan lain-lain.
“Saat ini, Kemenperin melalui Direktorat Jenderal ILMATE akan mendorong pengembangan industri cyber security. Harapannya ke depan, Indonesia dapat menghasilkan SDM dan infrastruktur berkaitan dengan industri cyber security serta berkontribusi menjaga cyber space Indonesia dari ancaman serangan siber,” tegasnya.
Selanjutnya Ashari Abidin dari Asosiasi Piranti Lunak dan Telematika Indonesia (ASPILUKI) menyampaikan tren digitalisasi di semua bidang industri masih terus meningkat dengan pesat.
Oleh karena itu ia memotivasi anak muda untuk turut berkontribusi dalam digitalisasi industri dengan menuangkan kreativitas mereka dalam bentuk start-up.
“ASPILUKI siap mewadahi para teknokrat muda yang ingin mendirikan start-up,” ujarnya.
Baca juga: 13 industri software dan konten Indonesia unjuk kemampuan di Jerman
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022