Kami tadi memang mengubah pola permainan di tengah-tengah laga. Itu yang membuat kami bisa keluar dari tekanan

Jakarta (ANTARA) - Ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan menceritakan kunci kemenangannya di babak 16 besar Kejuaraan Dunia 2022, ialah dengan menerapkan strategi yang dinamis untuk mengatasi tekanan Mark Lamsfuss/Marvin Seidel, Kamis.

Berkat adaptasi pola yang baik, pasangan berjuluk The Daddies unggul dua gim langsung 21-18, 23-21 untuk lolos ke perempat final, melanjutkan ambisi meraih gelar juara dunia keempat kalinya.

"Kami tadi memang mengubah pola permainan di tengah-tengah laga. Itu yang membuat kami bisa keluar dari tekanan. Kalau main drive terus jelas kalah, jadi kami coba variasikan drive dan penempatannya. Lawan bermain rapi, pukulannya tidak kencang tapi bolanya turun makanya kami coba untuk bermain net dulu," kata Hendra lewat pesan tertulis PP PBSI di Jakarta.

Pada duel berdurasi 40 menit ini, Hendra/Ahsan mengalami dua kali ketertinggalan pada masing-masing gim. Bahkan pada match point terjadi setting sehingga mengharuskan kedua pasangan unggul dua poin dari lawan.

Baca juga: The Daddies bangkit dari tekanan Lamsfuss/Seidel menuju perempat final

Berkat konsistensi permainan dan penempatan yang superior, pasangan peringkat tiga dunia berbalik memegang kendali pertandingan.

"Mengucap alhamdulillah sudah bisa menang hari ini. Pertandingan yang tidak mudah karena lawan bermain bagus. Kami cukup tertekan tapi coba terus untuk bangkit, cari cara untuk dapat poin," Ahsan menceritakan.

Kemenangan atas Lamsfuss/Seidel turut menambah keunggulan catatan pertemuan menjadi 5-1 bagi The Daddies atas ganda putra asal Jerman itu.

Di babak delapan besar, The Daddies masih menanti calon lawan antara MR Arjun/Dhruv Kapila dari India, dan Hee Yong Kai Terry/Loh Kean Hean dari Singapura.

"Besok harus lebih siap dan jangan puas dengan kemenangan hari ini," kata Hendra, yang hari ini tengah berulang tahun ke-38.

Baca juga: Jadwal Kejuaraan Dunia 2022: Reuni Anthony Ginting dan Shi Yu Qi

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2022