Semarang (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebutkan banyak pihak yang menunggu rekomendasi dan terobosan dari Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) terkait upaya pemulihan ekonomi, serta cara-cara mengatasi inflasi di tengah situasi dunia yang sedang tidak biasa sekarang ini.

"Istilah saya ini perlu terobosan yang tidak biasa-biasa saja, karena situasinya juga sedang tidak biasa, maka saya kira banyak orang yang sedang menunggu keputusan-keputusan dan rekomendasi penting dari pleno ini," kata Ganjar usai menghadiri pembukaan Sidang Pleno ISEI XXII dan Seminar Nasional 2022 di Semarang, Jawa Tengah, Rabu.

Menurut dia, sebagai perwakilan pemerintah daerah, rekomendasi tersebut sangat penting untuk menghadapi situasi volatility, uncertainty, complexity, dan ambiguity (VUCA), apalagi anggota ISEI banyak yang menduduki posisi penting, mulai dari pemerintahan, BUMN, BUMD, sampai swasta.

"Saya di daerah punya kepentingan besar, maka saya titipkan tadi karena ada call for papers yang menurut saya menarik karena jagoan-jagoannya banyak ini. Kalau mereka bertemu, saya merasa ini momentum luar biasa agar kita bisa membangkitkan ekonomi," ujar politikus PDIP itu.

Rekomendasi dari ISEI, lanjut Ganjar, juga sebagai pertanggungjawaban moral para sarjana untuk menyelesaikan berbagai masalah ekonomi dan sinergi antara ISEI dengan instansi pemerintahan sangat diperlukan untuk menyelesaikan masalah politik energi, serta politik pangan.

"Tinggal kita akan berbagi peran bagaimana kita bersinergi. Saya di daerah mencoba berbicara dengan kepentingan daerahnya. Bisa tidak ya kita bicarakan politik energinya dan bagaimana menyiasatinya," katanya.

Sementara itu, Ketua Umum ISEI Perry Warjiyo mengatakan pengembangan kapasitas dan penyediaan keuangan bagi UMKM perempuan menjadi salah satu agenda yang akan terus didorong oleh ISEI dan terus mendukung stabilitas, serta pertumbuhan ekonomi nasional.

ISEI juga akan turut mengembangkan transformasi digital sebagaimana Bank Indonesia telah meluncurkan BI Fast Payment dan QR Indonesian Standard (QRIS) yang saat ini telah hadir di tiga negara di luar Indonesia.

"Perusahaan rintisan berbasis digital atau startup juga diharapkan terus didirikan secara lokal di berbagai daerah di Indonesia. Startup itu dapat digunakan untuk memasarkan produk-produk dari wilayah tersebut," ujarnya.

Baca juga: Perry Warjiyo: Kerja sama antardaerah solusi kendalikan inflasi
Baca juga: ISEI torehkan kemajuan kedepankan sinergi dengan pemangku kepentingan
Baca juga: Wapres: Indonesia perlu waspada meski mampu lalui krisis dengan baik

Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022