insyaallah pendistribusian tidak akan di pusat saja tapi akan dibagi di daerah-daerah
Jakarta (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional optimistis pengumpulan dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS) secara nasional dapat memenuhi target sesuai dengan yang dicanangkan pada 2022 yakni sebesar Rp26 triliun.
"Target kita yang Rp26 triliun insyaallah bisa tercapai, karena sudah masuk Rp14 triliun dan ada setengah tahun lagi," kata Ketua Baznas RI Noor Achmad dalam Rapat Koordinasi Nasional 2022 di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan sikap optimistis itu berkaca pada pengumpulan hingga periode Agustus 2022.
Pengumpulan Baznas pusat, kata dia, sudah di atas Rp500 miliar dari target Rp760 miliar. Waktu yang tersisa hingga akhir tahun ini bakal dimaksimalkan agar pengumpulan bisa sesuai bahkan melampaui target.
Dana yang terkumpul itu akan digunakan dalam sejumlah program pemberdayaan umat, di antaranya Baznas Tanggap Bencana, Rumah Sehat Baznas, Baznas Microfinance, Zakat Community Development, dan program pengembangan ekonomi seperti Program Z-Chicken yang berhasil meningkatkan perekonomian keluarga mustahik.
Baca juga: Wapres: Keberadaan BAZNAS krusial bantu pemerintah entaskan kemiskinan
Mengingat pengumpulan zakat selalu meningkat dari tahun ke tahun, kata Noor, bukan menjadi hal mustahil pada 2023 Baznas mampu mengumpulkan ZIS secara nasional hingga Rp33 triliun dari Baznas daerah dan Lembaga Amil Zakat (LAZ).
Baznas juga akan meningkatkan perluasan pendistribusian dana zakat. Dana ZIS yang terkumpul akan dibagikan secara rata ke Baznas-Baznas daerah untuk melaksanakan berbagai program pemberdayaan umat.
"Artinya bahwa kita komitmen bahwa insyaallah pendistribusian tidak akan di pusat saja tapi akan dibagi di daerah-daerah," kata dia.
Baca juga: Baznas target 8.706 pegawai ikut zakat profesi potensi Rp40 miliar
Sebelumnya, Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan keberadaan Badan Amil Zakat Nasional krusial dalam membantu pemerintah meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengentaskan kemiskinan.
"Keberadaan dalam pengelolaan zakat, infak dan sedekah sangatlah krusial dalam membantu pemerintah meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus mengentaskan kemiskinan," kata dia.
Dia menyampaikan pemerintah telah menetapkan penghapusan kemiskinan ekstrem sebagai agenda prioritas. Presiden juga telah menginstruksikan menghapuskan kemiskinan ekstrem menjadi nol persen pada 2024, lebih cepat enam tahun dari target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs.
"Di sinilah potensi penghimpunan zakat, infak, dan sedekah oleh BAZNAS dapat terus dioptimalkan sebagai alternatif solusi bagi masalah sosial ekonomi umat, utamanya dalam mengurangi kemiskinan dan kesenjangan distribusi pendapatan antarkelompok masyarakat," jelasnya.
Baca juga: BAZNAS optimalkan aplikasi "Cinta Zakat" untuk transparansi dana
Baca juga: Baznas Jateng intensifkan pelatihan keterampilan kurangi kemiskinan
Baca juga: BAZNAS optimalkan potensi ZIS dengan aplikasi Cinta Zakat
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022