Jakarta (ANTARA) - Anggota DPR RI Rudi Hartono Bangun mendukung rencana kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dalam upaya menjaga kesehatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022.
"Setuju, dengan pertimbangan harga yang pantas dan kondisi ekonomi saat ini, serta mempertimbangkan keuangan negara agar tidak jebol," katanya di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu.
Anggota Komisi VI itu menuturkan, Indonesia merupakan salah satu negara dengan harga BBM termurah jika dibandingkan dengan negara-negara lain. Pasalnya, sejauh ini Pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp502 triliun untuk mensubsidi BBM jenis solar dan pertalite.
"Memang kita ketahui beban subsidi sangat tinggi jika dibandingkan dengan negara tetangga lain, dan beban tersebut membuat berat APBN untuk alokasi pembangunan dan infrastruktur," jelasnya.
Baca juga: Pemerintah masih pertimbangkan daya beli terkait rencana kenaikan BBM
Baca juga: Menteri ESDM dukung penggunaan DTKS untuk subsidi energi tepat sasaran
Meski mendukung langkah pemerintah, dia menyarankan agar pemerintah tetap hati-hati, serta mempertimbangkan dampak ekonomi usai kenaikan harga BBM.
"Kenaikan solar dan pertalite harus penuh kehati-hatian dan mempertimbangkan dampak ekonomi dan sosial bagi rakyat," ucapnya menegaskan.
Diketahui, pemerintah telah mengalokasikan subsidi energi sebesar Rp502 triliun atau naik dari rencana awal yang hanya Rp170 triliun. Sementara, harga BBM penugasan pertalite masih ditahan di level Rp7.650 per liter dan solar bersubsidi Rp5.150 per liter.
Dia mengatakan pemerintah dalam posisi dilema, dimana ekonomi Indonesia baru saja pulih pasca-dihantam pandemi COVID-19 selama dua tahun, dan pastinya kenaikan harga BBM ini akan berpengaruh besar pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan mengaku sepakat jika pemerintah memutuskan harga BBM naik. Tujuannya, guna mengurangi beban uang negara dalam menanggung subsidi dan kompensasi.
Baca juga: Airlangga: Rencana penyesuaian harga Pertalite dievaluasi 1-2 hari
Baca juga: Menteri BUMN dorong etanol dapat menjadi substitusi untuk BBM
"Rencana pemerintah untuk melakukan penyesuaian harga BBM subsidi sudah tepat dan tidak terelakkan, sebagai dampak dari kenaikan harga minyak mentah dunia," kata Mamit Setiawan
Ia memandang melalui kenaikan ini dapat mengurangi beban subsidi energi yang saat ini sangat tinggi. Dengan begitu, subsidi bisa dialihkan secara langsung kepada masyarakat miskin dan sektor lain yang membutuhkan seperti pendidikan hingga kesehatan.
"Sudah cukup saatnya kita membakar uang kita di jalan," ujarnya.
Pewarta: Fauzi
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2022