Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan menyebut jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 pada Rabu bertambah 5.428 kasus dengan provinsi yang menyumbang penambahan kasus tertinggi adalah DKI Jakarta sebanyak 2.307 kasus.

Siaran pers Kemenkes yang diterima ANTARA di Jakarta, Rabu, memperlihatkan Jawa Barat dan Banten menempati urutan kedua dan ketiga dengan penambahan 1.121 dan 669 kasus.

Disusul Jawa Timur di posisi keempat dengan penambahan 433 kasus.

Jawa Tengah di posisi kelima dengan penambahan 168 kasus.

Kemenkes juga menyampaikan ada 11 provinsi yang mencatatkan penambahan kasus COVID-19 di bawah 10 kasus pada hari ini.

Baca juga: Satgas COVID-19 laporkan capaian dosis ketiga 25,44 persen hingga Rabu

Baca juga: Presiden minta jajaki vaksinasi COVID-19 anak usia di bawah enam tahun

Selain itu terdapat dua provinsi yang tidak ada penambahan kasus COVID-19 yaitu Gorontalo dan Maluku Utara.

Kemudian jumlah pasien yang berhasil sembuh dari penularan COVID-19 di Tanah Air pada hari ini mencapai 5.550 pasien dengan jumlah pasien sembuh tertinggi disumbang Jawa Barat dengan 2.127 pasien sembuh.

DKI Jakarta di posisi kedua dengan 1.900 pasien sembuh.

Jawa Timur dan Banten di posisi ketiga dan keempat dengan masing-masing 356 dan 279 pasien sembuh.

Jawa Tengah di urutan kelima dengan mencatatkan 178 pasien sembuh.

Sementara jumlah pasien yang meninggal akibat penularan COVID-19 di Tanah Air hari ini tercatat ada 18 pasien.

Secara nasional, jumlah kasus aktif turun sebanyak 140 kasus menjadi 48.363 kasus aktif.

Jumlah spesimen yang diperiksa pada hari ini ada sebanyak 102.217 spesimen dengan positivity rate sebesar 9,52 persen.

Kementerian Kesehatan saat ini sedang memperdalam kajian pemberian vaksin COVID-19 kepada kelompok rentan yang belum bisa mengikuti vaksinasi.

Kajian yang dilakukan termasuk bagi lansia dan penderita komorbid.

Rencananya pemberian vaksinasi pada kelompok dengan antibodi rendah itu akan dimulai pada akhir tahun 2022.

Di samping itu, pemerintah menggencarkan dosis vaksin COVID-19 lanjutan bagi kelompok lansia dan komorbid sesuai dengan nama dan tempat tinggal-nya.

Hal itu terus diupayakan agar antibodi yang dimiliki masyarakat saat ini tetap terbentuk setelah antibodi sejumlah pihak mengalami penurunan akibat enam bulan lebih tidak melakukan vaksinasi lanjutan.

"Kita segera berikan alternatif vaksin yang ada agar bisa meningkatkan kadar imunitas-nya, untuk menjaga level imunitas populasi Indonesia, untuk menghadapi atau siap-siap pada awal tahun depan kalau misalnya ada varian baru," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Baca juga: Pemerintah siapkan vaksinasi COVID-19 lanjutan akhir tahun 2022

Baca juga: Menkes: Kajian vaksin anak dan lansia upaya perkuat antibodi warga

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022