Pariwisata berkelanjutan secara sosial harus diterapkan untuk memastikan uang yang dihabiskan untuk perjalanan tetap berada di masyarakatJakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pembangunan sektor pariwisata berkelanjutan ditujukan untuk mendorong perekonomian masyarakat lokal.
"Pariwisata berkelanjutan secara sosial harus diterapkan untuk memastikan uang yang dihabiskan untuk perjalanan tetap berada di masyarakat. Ini termasuk dalam upaya mendukung bisnis yang dijalankan atau dikelola oleh masyarakat lokal untuk mendukung ekonomi lokal," ujar Airlangga dalam konferensi internasional yang diselenggarakan oleh Universitas Warmadewa, Bali, lewat keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan istilah pariwisata berkelanjutan tidak hanya terkait dengan praktik ramah lingkungan dan tanggung jawab lingkungan, namun, juga dari sisi kemanusiaan yakni terkait dampak kepada masyarakat, baik sosial maupun ekonomi.
Selain itu, lanjut dia, pandemi COVID-19 telah meningkatkan kesadaran global akan pentingnya menjaga kesehatan sehingga wellness and health tourism menjadi salah satu leading sector di beberapa negara saat ini.
Menurut dia, Indonesia memiliki banyak potensi wellness tourism berbasis kearifan lokal seperti minuman herbal, produk rempah-rempah, serta perawatan tubuh dan kecantikan.
Dengan itu, pemerintah telah menyiapkan destinasi wisata medis dengan membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan pertama di Sanur, Bali.
"Kita harus bisa memaksimalkan potensi dan memanfaatkan peluang. Pada KEK Kesehatan di Sanur rencananya akan dibangun fasilitas kesehatan berkualitas dengan nilai investasi Rp10,2 triliun dengan target penyerapan tenaga kerja sebesar 43 ribu orang," ujar Airlangga.
Ia mengatakan pariwisata Indonesia masih memiliki potensi untuk terus dikembangkan melalui strategi percepatan digitalisasi pariwisata. Dengan itu, integrasi sektor ekonomi digital dan sektor pariwisata menjadi prioritas pemerintah ke depan dalam upaya mempercepat pemulihan pariwisata.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada Juni 2022 sebanyak 345.400 atau naik 1.974 persen secara year on year (yoy) dibandingkan dengan Juni 2021.
Baca juga: Kemenparekraf targetkan kunjungan wisman hingga 7,4 juta tahun 2023
Baca juga: Kemenparekraf target ciptakan 4,4 juta lapangan kerja pada 2024
Baca juga: Airlangga: Sektor pariwisata perlu intervensi kuat dari pemerintah
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022