Insya Allah tahun ini bisa menerbangkan delapan pesawat, dan nanti pada pertengahan tahun depan bisa 20 pesawat
Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir menargetkan maskapai Pelita Air Service dapat menerbangkan 20 pesawat pada pertengahan 2023.
"Insya Allah tahun ini bisa menerbangkan delapan pesawat, dan nanti pada pertengahan tahun depan bisa 20 pesawat," ujar Erick Thohir dalam Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR RI yang dipantau secara daring di Jakarta, Rabu.
Erick Thohir mengatakan, memang tentu mekanisme dari dunia usahanya membutuhkan jumlah pesawat, hal ini yang coba didorong oleh Kementerian BUMN.
Kementerian BUMN sendiri sudah memberanikan diri untuk menerbangkan Pelita Air Service hanya dengan total tiga pesawat.
Sebelumnya, Erick Thohir mengatakan Pelita Air disiapkan untuk target penumpang milenial yang merupakan mayoritas penduduk Indonesia.
Konsep dan target yang dibangun Pelita Air sengaja dibuat berbeda dengan maskapai yang sudah ada. Pelita Air akan terus menambah pesawat, dengan konsep-konsep kekinian. Bagaimana mereka punya layanan dalam arti lebih simpel, dalam penyediaan makanan maupun entertaiment flight-nya juga menarik.
Menteri BUMN berpesan agar Pelita Air dan maskapai lainnya untuk saling menunjang untuk kebutuhan seluruh masyarakat Indonesia.
Kehadiran Pelita Air merupakan bentuk intervensi pemerintah dalam mewujudkan keseimbangan ekonomi di industri pesawat terbang Tanah Air, terlebih dengan melonjaknya harga tiket pesawat saat ini.
Menteri BUMN menyampaikan harapan besar dari pemerintah kepada Pelita Air untuk menjadi paradigma baru industri penerbangan Indonesia.
Erick meminta dan mengharuskan Pelita Air menjadi salah satu tulang punggung pembangunan industri penerbangan domestik. Pelita Air harus menjadi bagian dalam menyehatkan industri pesawat terbang di Indonesia.
Baca juga: Pelita Air Service gandeng AP II kembangkan Bandara Pondok Cabe
Baca juga: Menteri BUMN jajal penerbangan perdana Pelita Air Jakarta-Yogyakarta
Baca juga: Pelita Air melayani penerbangan rute Bandara Soekarno-Hatta-YIA
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022