Mexico City (ANTARA) - Meksiko dan Kuba melaporkan kematian dua orang yang positif terinfeksi cacar monyet, kendati tak ada dari kedua negara itu yang menghubungkan kematiannya dengan penyakit virus tersebut.
Laporan itu menyusul kematian cacar monyet yang dilaporkan di Brazil dan Ekuador Juli lalu, namun kasus kematian masih sangat jarang terjadi pada wabah saat ini.
Organisasi Kesehatan Pan-Amerika (PAHO) melaporkan sedikitnya 21.200 kasus cacar monyet terkonfirmasi di benua Amerika. Lebih dari 80 negara di seluruh dunia juga telah melaporkan kasus baru cacar monyet, yang endeminya terjadi di wilayah Afrika.
Kementerian Kesehatan Meksiko pada Selasa (23/8) mengatakan bahwa para ahli sedang menyelidiki kematian pasien penderita HIV yang meninggal akibat komplikasi dan pneumonia setelah dinyatakan positif cacar monyet.
Baca juga: Kuba konfirmasi kasus pertama cacar monyet
Meksiko mencatat 386 kasus terkonfirmasi dan 862 kasus terduga cacar monyet.
Otoritas Kuba mengatakan seorang pria Italia berusia 50 tahun meninggal pada Minggu usai terdiagnosa cacar monyet sehari sebelum.
Kementerian kesehatan masyarakat mengatakan seorang wisatawan, yang tiba pada 15 Agustus, kondisinya tidak stabil sejak Kamis dan langsung memburuk.
Kementerian itu merujuk pada laporan autopsi yang menyebutkan bahwa komplikasi sebagai penyebab kematian yang terkait dengan pneumonia dan kerusakan organ.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa orang dengan imun yang sedikit bisa berisiko mengalami gejala lebih serius dan kematian setelah terinfeksi cacar monyet.
Hampir 42.000 kasus cacar monyet dilaporkan di seluruh dunia sejak Mei.
Sumber: Reuters
Baca juga: Misinformasi! Cacar monyet menular melalui udara
Baca juga: Spanyol izinkan penggunaan "dosis hemat" vaksin cacar monyet
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022