Surabaya, (ANTARA News) - Sepasang "kucing besar" cheetah Kebun Binatang Surabaya (KBS) yang didatangkan dari kebun binatang di Pretoria, Afrika Selatan ("National Zoological Garden")pada 9 Maret 2006, kini sudah dilepas untuk dipertontonkan kepada pengunjung dan akan segera dikawinkan, agar berkembang biak."Cheetah yang betina dengan nama Macy sudah dilepas sejak Sabtu (25/3) lalu, sedangkan yang jantan bernama Spotty dilepas mulai hari ini," kata Manajer Konservasi KBS, drh Liang Kaspe kepada ANTARA di Surabaya, Selasa (28/3).Ia mengemukakan, sepasang satwa yang memiliki kemampuan berlari tercepat hingga di atas 105 kilometer perjam itu, sengaja dilepas secara terpisah beberapa hari itu, agar saat dijadikan satu kandang terjadi perkawinan. Dijadwalkan, Kamis (30/3) sepasang satwa itu akan dikumpulkan kembali dalam satu kandang."Untuk sekarang, kandangnya masih dipisah. Kami berharap pasangan Spotty dan Macy itu segera kawin, sehingga bisa berkembang biak dan jumlahnya cepat banyak. Ini merupakan koleksi cheetah pertama bagi KBS. Biasanya cheetah itu mengandung selam tiga bulan kemudian melahirkan," ungkapnya.Kondisi satwa itu kini sudah bisa menyesuaikan dengan alam dan lingkungan di KBS. Bahkan, kini pasangan itu sudah bisa makan dengan lahap jika diberi daging.Sepasang cheetah itu tiba di Juanda, Surabaya menggunakan pesawat pada 9 Maret 2006, dan sehari sesudahnya dilakukan serahterima dari Dubes Afsel, GM Memela kepada pengurus KBS.Liang Kaspe menjelaskan, sepasang cheetah berumur tiga tahun (jantan) dan betina 3,5 tahun itu, tergolong jenis kucing besar.Cheetah memiliki keunikan, karena tubuhnya yang ramping, sehingga larinya sangat cepat. Tapi ia memiliki kelemahan, karena kekuatan rahangnya tidak seperti singa atau harimau."Makanya cheetah ini hanya berburu mangsa jenis hewan-hewan sedang dan kecil. Sementara di kebun binatang, satu ekor membutuhkan daging sapi empat kilogram dalam dua hari sekali," paparnya.Program pertukaran satwa itu telah ditandatangani "Executive Director National Zoological Garden" Afrika Selatan, Willie Labuschagne, dan Direktur KBS, Soetoyo Soekomihardjo di Jakarta pada 19 April 2004, disaksikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.(*)

Copyright © ANTARA 2006