Makassar (ANTARA) - Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Arman Bausat mengatakan bahwa satu pasien suspek cacar monyet dirawat di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Hasanuddin di Kota Makassar.

"Sekarang juga di Makassar ada satu pasien di RS Unhas sementara dirawat dengan kecurigaan cacar monyet. Orang tersebut baru pulang dari Jakarta satu minggu," katanya di Makassar, Selasa.

Dia menjelaskan, pasien yang dirawat di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Hasanuddin sejak Senin (22/8) itu dicurigai tertular penyakit cacar monyet karena mengalami gejala demam dan ruam di kulit.

"Itu masih dicurigai, belum dipastikan itu monkeypox (cacar monyet). Tadi pagi kami ambil sampel untuk diperiksa di BBLK (Balai Besar Laboratorium Kesehatan) kemudian dikirim ke Jakarta untuk identifikasi lebih lanjut," katanya.

"Proses pemeriksaan di laboratorium tidak bisa ditentukan kapan bisa ada hasil, karena kadang di laboratorium PCR kita tidak bisa mendeteksi varian tertentu, sehingga memang sampel harus dikirim ke Jakarta," ia menambahkan.

Arman mengemukakan bahwa sejak Organisasi Kesehatan Dunia menetapkan status kedaruratan kesehatan akibat penularan cacar monyet, pemerintah kabupaten dan kota di Sulawesi Selatan sudah diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan penyakit tersebut.

Dia menekankan pentingnya pemerintah kabupaten/kota menyampaikan sosialisasi kepada masyarakat mengenai penularan cacar monyet serta upaya untuk mencegah penularan penyakit itu.

"Paling penting ini sosialisasi ke masyarakat. Saya yakin masyarakat kan sudah ada pengalaman dengan COVID-19, penanganannya sama, mencegah penularan. Intinya protokol kesehatan," kata Arman.

Penyakit cacar monyet bisa menular dari binatang ke manusia dan dari manusia ke manusia.

Cacar monyet bisa menular dari binatang ke manusia melalui kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, atau lesi kulit dan mukosa dari hewan yang terinfeksi virus penyebab cacar monyet.

Sedangkan penularan cacar monyet dari manusia ke manusia bisa terjadi akibat kontak dengan sekresi saluran respirasi, lesi kulit dari orang yang terinfeksi, atau benda-benda yang terkontaminasi virus.

Gejala cacar monyet pada umumnya demam, sakit kepala, nyeri otot, pembengkakan kelenjar getah bening, dan munculnya ruam di kulit.

Baca juga:
Pemerintah mengonfirmasi kasus cacar monyet pertama di Jakarta
Menkes: Vaksinasi cacar monyet tidak menyeluruh seperti COVID-19

Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2022