Jakarta (ANTARA) - Kerajinan cetak lilin atau dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai "batik" merupakan warisan budaya takbenda lokal di Provinsi Guizhou, China barat daya.
Dia mendaftarkan bengkel kerja kerajinan cetak lilin milik orang tuanya sebagai perusahaan seni, dan mendirikan studio kerajinan cetak lilin swakriya di Anshun, Guizhou.Zhang Juanjuan (kanan) berbincang dengan sang ibunda mengenai teknik membuat lukisan cetak lilin di sebuah studio di Anshun, Provinsi Guizhou, China barat daya, pada 18 Agustus 2022.
Untuk mengembangkan usahanya, Zhang Juanjuan dan rekan-rekannya merancang produk kerajinan cetak lilin yang praktis, ramah lingkungan, dan modis. Sementara itu, dia telah mengajarkan keterampilan membatik kepada penduduk desa lainnya, membantu mereka mendongkrak pendapatan melalui produk-produk kerajinan cetak lilin.
Untuk mengembangkan usahanya, Zhang Juanjuan dan rekan-rekannya merancang produk kerajinan cetak lilin yang praktis, ramah lingkungan, dan modis. Sementara itu, dia telah mengajarkan keterampilan membatik kepada penduduk desa lainnya, membantu mereka mendongkrak pendapatan melalui produk-produk kerajinan cetak lilin.
Dia berharap kerajinan cetak lilin etnis Miao ini dapat dikenal oleh lebih banyak orang melalui internet dan diwarisi oleh lebih banyak generasi muda.
Baca juga: Kerajinan perak dan batik dipamerkan di Shanghai Tower
Baca juga: Banyak masyarakat belum bisa bedakan jenis batik
Baca juga: Produk unggulan Indonesia laris manis di "Caexpo"
Penerjemah: Xinhua
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022