Jayapura (ANTARA News) - Amerika Serikat (AS) berminat membeli tikar Indonesia yang dibuat penduduk asli Pulau Yapen, Kabupayen Yapen Waropen, Papua, karena tikar tersebut sangat sejuk ketika dipakai untuk berbaring atau perhiasan rumah.
Bupati Yapen Waropen, Ir. Soleman Daud Betawi, di Jayapura, mengakui masyarakat negara "Paman Sam" itu sangat berminat membeli tikar asal Pulau Yapen.
Peluang ini akan dimanfaatkan untuk mendorong masyarakat agar lebih giat lagi menganyam tikar karena menarik wisatawan AS maupun Eropa.
Menurut Betawi, Pemkab setempat akan mengupayakan untuk menyediakan dana kepada masyarakat, terutama kaum ibu rumah tangga untuk menganyam tikar, sehingga ekspor tikar dapat meningkatkan Penerimaan Asli Daerah.
Dijelaskannya tikar dengan bahan dasar daun pandan hutan yang dibuat para ibu rumah tangga itu digunakan sebagai alas tidur seperti permadani.
Kaum wanita memotong daun pandan hutan lalu menganyam dengan panjang sekitar tiga meter dan lebar hingga lima meter, setelah itu dijemur hingga kering dan dialas di dalam dasar rumah tidur. Tikar ini sangat sejuk dibandingkan springbed atau permadani.
Hampir sebagian besar penduduk asli kawasan Melanesia dari Papua hingga sejumlah kepulauan di Pasifik Selatan, tikar adalah bahan tidur utama selain koba-koba yang juga dibuat dari daun pandan berukuran kecil.
Betawi menyambut baik keinginan masyarakat AS maupun Eropa yang berminat membeli tikar yang dibuat dari daun pandan hutan sebagai alat tidur atau perhiasan rumah tangga. (*)
Copyright © ANTARA 2006