"Betapa sensitivitas kita semua menjadi penting untuk melihat betapa besarnya pengaruh inflasi bagi tatanan kesejahteraan masyarakat. Oleh sebab itu di luar kompetensi ASN yang diberikan maka geopolitik dan geostrategis menjadi penting," ucapnya.

Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan XXIV Tahun 2022 sensitif terhadap atas isu-isu global.

"Utamanya terkait potensi dunia mengalami krisis pangan, krisis energi serta krisis keuangan yang bisa mengancam kestabilan dalam negeri," ujarnya dalam siaran pers di Surabaya, Selasa.

Orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut berkesempatan membuka PKN II di Coorporate University BPSDM Jatim di Surabaya, Senin (22/8) malam.

Menurut Khofifah, pemahaman terkait geopolitik dan geostrategis menjadi penting di luar kompetensi ASN yang dimiliki, terlebih saat ini dinamika internasional sangat fluktuatif.

Hal ini, kata dia, seiring dengan arahan Presiden Joko Widodo bahwa tiga krisis tengah mengancam dunia internasional, termasuk Indonesia harus waspada, yaitu krisis pangan, energi dan keuangan.

Selain itu, isu inflasi di berbagai negara juga patut menjadi perhatian bersama.

"Betapa sensitivitas kita semua menjadi penting untuk melihat betapa besarnya pengaruh inflasi bagi tatanan kesejahteraan masyarakat. Oleh sebab itu di luar kompetensi ASN yang diberikan maka geopolitik dan geostrategis menjadi penting," ucapnya.

"Di sektor apapun, kepala dinas, sekda, wali kota, hingga gubernur, semuanya harus melakukan berbagai langkah mitigatif yang serius," tuturnya menambahkan.

Gubernur Khofifah menambahkan, ketiga krisis tersebut juga menjelma menjadi ancaman inflasi bagi perekonomian dunia sehingga kesiapsiagaan dari seluruh kepala daerah dan timnya perlu ditingkatkan.

Sementara itu, melalui pematangan skill pada PKN II, Khofifah menyakini akan terbentuk karakter ASN yang bisa mendukung lima agenda besar Indonesia Maju.

Rinciannya, hilirisasi dan industrialisasi sumber daya alam, optimalisasi sumber energi bersih dan hijau, perlindungan hukum, sosial, politik dan ekonomi rakyat, UMKM naik kelas serta pembangunan IKN.

"Ini semua yang akan menjadi ruh pada pelaksanaan PKN kali ini. Karena seluruh pengayaan diharapkan sudah bisa terlihat begitu kembali ke daerah maupun instansi asal masing-masing," terangnya.

Sebagai informasi, PKN kali ini diikuti 70 peserta dari dalam dan luar wilayah Jatim, yang rinciannya tiga orang dari Kementerian Perhubungan, dua orang dari Provinsi Jawa Timur, satu orang dari Provinsi Kalimantan Barat dan tiga orang dari Provinsi Riau.

Sedangkan, dari tingkat kabupaten/kota tercatat 29 orang berasal dari dalam provinsi, dan 32 orang lainnya berasal dari luar Jawa Timur.

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2022