Singapura (ANTARA) - Dolar bertahan kuat di tengah aliran safe-haven di sesi Asia pada Selasa pagi, sementara euro merosot di sekitar level terendah dua dekade karena investor bersiap menghadapi musim dingin yang sulit di Eropa saat bergulat dengan pasokan energi dan kekhawatiran pertumbuhan ekonomi yang lebih luas.
Euro menyentuh level terendah sejak akhir 2002 di 0,9926 dolar semalam dan terakhir hampir naik di 0,9939 dolar.
Rusia akan menghentikan pasokan gas alam ke Eropa melalui pipa Nord Stream selama tiga hari pada akhir bulan, pengingat terbaru dari keadaan genting pasokan energi benua itu.
Gelombang panas di benua itu telah membebani pasokan energi dan kekhawatiran meningkat bahwa gangguan apa pun selama bulan-bulan musim dingin dapat merusak aktivitas bisnis.
"Mengingat suasana saat ini, jelas ada kekhawatiran apakah itu akan menjadi tiga hari atau apakah itu akan menjadi tiga tahun," kata Ray Attrill, kepala strategi valas di National Australia Bank (NAB).
"Apakah ini benar-benar hanya akan menjadi pemeliharaan tiga hari atau ini hanya contoh lain dari persenjataan pasokan gas ke Eropa?"
Pound juga terseret ke level terendah baru 2,5 tahun semalam, dan tertatih-tatih di dekat level itu di 1,1758 dolar di awal perdagangan Asia. Yen Jepang stabil di 137,30 per dolar setelah menyentuh level terendah satu bulan di 137,70.
Dolar Australia dan Selandia Baru relatif stabil, yang oleh Attrill dikaitkan dengan perhatian pasar yang tertarik pada pelemahan prospek Eropa.
Di benak investor untuk Selasa adalah data indeks manajer pembelian (PMI) manufaktur di zona euro dan Inggris di kemudian hari, yang akan memberikan kejelasan lebih lanjut tentang lintasan pertumbuhan untuk masing-masing ekonomi.
Investor juga menunggu risalah pertemuan kebijakan terakhir Bank Sentral Eropa (ECB) pada Kamis (25/8/2022) yang kemungkinan akan terdengar hawkish bahkan ketika benua itu menghadapi penurunan pertumbuhan.
Aussie terakhir naik 0,15 persen menjadi 0,6689 dolar AS, sedangkan kiwi naik 0,18 persen menjadi 0,6183 dolar AS.
Di tempat lain di Asia, dolar mencapai 6,8711 terhadap yuan di pasar luar negeri, mendekati level tertinggi hampir dua tahun di 6,8752 yang dicapai pada Senin (22/8/2022).
Terhadap sekeranjang mata uang, di mana euro adalah yang paling tertimbang, indeks dolar AS berdiri kokoh di 108,9, mencoba untuk menembus tertinggi dua dekade di 109,29 yang dicapai pada Juli.
Alasan lain investor mencari perlindungan dalam dolar adalah meningkatnya risiko pesan hawkish dari simposium Jackson Hole Federal Reserve, yang diisyaratkan oleh beberapa pejabat pekan lalu.
"Obligasi dilanda aksi jual," kata analis di ANZ. "Itu mungkin untuk mengantisipasi bahwa pidato Ketua (Jerome) Powell pada Jumat (26/8/2022) kemungkinan akan mengulangi pesan hawkish."
Imbal hasil acuan pada obligasi pemerintah AS 10-tahun telah meningkat sekitar 4 basis poin untuk minggu ini dan berdiri di 3,0201 persen. Imbal hasil pada obligasi pemerintah dua tahun naik sekitar 5 basis poin menjadi 3,3140 persen karena investor tetap pada inflasi dan mode pengawasan Fed.
Baca juga: Dolar melonjak dipicu penghindaran risiko, khawatir pelambatan global
Baca juga: Euro kembali di bawah paritas terhadap dolar, tertekan krisis gas
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022