Makassar (ANTARA News) - Bripda Antonius Masra, anggota Bina Mitra Polresta Pelabuhan, Kota Makassar, menghembuskan nafas di RS Bhayangkara Makassar sekitar pukul 23.30 Wita, Senin, akibat kepalanya tertembus panah yang diduga beracun, saat mencoba melerai bentrokan antarkelompok warga di Jalan Urip Sumoharjo, Kelurahan Panaikang.Padahal, Antonius (29) dikabarkan tengah merencanakan pernikahannya bulan September 2006 dengan seorang perawat. Ia sekira pukul 23.00 Wita dilaporkan melintasi di Jalan Urip Sumohardjo untuk kembali ke rumahnya usai menjalankan tugas, dan saat itu terjadi bentrok antar-kelompok massa dari Kelurahan Panaikang dan Karampuang.Korban yang tidak menggunakan pakaian dinas itu melepaskan dua tembakan peringatan ke udara untuk menghentikan aksi baku lempar batu dan benda-benda tajam lainnya, namun tiba-tiba satu anak panah menancap di kepalanya.Ia pun kontan tersungkur ke tanah, dan seorang perwira Polresta Makassar Barat, Aiptu Andi Syamsul, yang tinggal di sekitar tempat kejadian bersama sejumlah warga segera melarikan Antonius ke RS Bhayangkara, namun hanya beberapa menit dirawat lantaran ia meninggal dunia.Setelah menjalani otopsi, jenazah Antonius dijemput oleh keluarganya untuk dibawa ke rumah duka di Jalan Rapocini.Hingga Selasa pagi, pihak keluarga belum memastikan kapan jenazah Antonius akan dikebumikan. Para perwira polisi dari Polda, Polresta, dan rekan-rekan korban di Makassartampak melayat baik di RS Bhayangkara maupun rumah duka.Di RS Bhayangkara, seorang wartawan sempat dipukul oleh seseorang yang diduga dari pihak keluarga korban lantaran keberatan atas pengambilan gambar-gambar jenazah korban.Polisi masih menyelidiki penyebab bentrokan tersebut, namun keterangan yang dihimpun dari sejumlah warga/saksi mata di lokasi kejadian mengebutkan bahwa kedua kelompok ini sudah sering terlibat bentrok.Sejumlah warga mengemukakan bahwa pemicu bentrokan Senin menjelang tengah malam itu diduga diawali minuman beralkohol yang mengakibatkan perkelahian sulit terkendali. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006