Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman dianugerahi gelar adat dari masyarakat adat Kalimantan Timur, yakni "Kakah Demong Agung Bela Negara" yang berarti pemimpin agung pembela negara.
Berdasarkan siaran tertulis Dinas Penerangan Angkatan Darat (Dispenad) yang diterima di Jakarta, penganugerahan gelar adat tersebut dilakukan secara simbolis oleh Aji Muhammad Jamawi selaku Sultan Muhammad Alamsyah III dari Kesultanan Paser kepada Dudung dalam kunjungan kerjanya ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin.
Menurut Jamawi, penganugerahan gelar adat itu merupakan wujud penghormatan kepada Dudung sebagai pemimpin yang dapat menjaga keutuhan, keamanan bangsa, dan negara.
Baca juga: Kasad tinjau kesiapan pengamanan G20 di Belitung
Dalam kesempatan yang sama, Dudung menyampaikan ucapan terima kasih dan rasa syukur atas kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat adat Kalimantan Timur tersebut.
"Terima kasih atas gelar adat yang diberikan kepada saya. Pemberian gelar adat ini merupakan suatu kehormatan sekaligus amanah yang harus saya pertanggungjawabkan," ujar Dudung.
Adapun gelar "Kakah Demong Agung Bela Negara" ini merupakan gelar adat ke-10 yang diterima Dudung selama menjabat sebagai Kasad dan mengunjungi berbagai daerah di Indonesia.
Baca juga: Kasad tegaskan komitmen TNI AD menyejahterakan prajurit
Baca juga: Kasad ingatkan komponen bangsa senantiasa jaga persatuan bangsa
Sebelumnya, kedatangan Dudung dalam rangka kunjungan kerja untuk meninjau lokasi Ibu Kota Nusantara (IKN) itu disambut Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Penajam Paser Utara.
Kemudian, dilanjutkan dengan prosesi penerimaan adat setempat dengan Tarian Ronggeng Paser yang merupakan identitas masyarakat Paser.
Usai acara penganugerahan gelar adat, Dudung berkesempatan untuk membagikan bantuan sembako kepada masyarakat keluarga stunting di Titik Nol IKN.
Selanjutnya, dia memberikan piagam penghargaan kepada Prajurit Denjasa Ang VI-44-13/Bekangdam VI/Mlw yang berhasil menyelamatkan sebanyak 28 murid dan guru penumpang perahu yang tenggelam dalam perjalanan pulang dari sekolah di perairan Balikpapan, Kalimantan Timur, beberapa waktu lalu.
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2022