Direktur STFJ Rahmad Suryadi, Senin, mengatakan, festival tersebut diharapkan dapat meningkatkan kepedulian dan kesadaran masyarakat terhadap keberlangsungan hidup orangutan dan habitatnya.
"Kita berharap semakin banyak masyarakat yang peduli terhadap pelestarian orangutan, khususnya di wilayah Sumatera Utara," katanya.
Baca juga: 23.000 orangutan hidup di hutan Kalimantan Tengah
Baca juga: 23.000 orangutan hidup di hutan Kalimantan Tengah
Menurut dia, keberadaan orangutan saat ini sangat memprihatinkan. Selain semakin sulitnya mereka untuk berkembang biak, populasi mereka yang tersisa berada dalam ancaman nyata.
Pembukaan lahan secara besar-besaran dan maraknya perburuan dan perdagangan terhadap satwa ini tentu mengancam populasi mereka.
Baca juga: BKSDA Kalbar kembali lepasliarkan lima orangutan
Baca juga: BKSDA Kalbar kembali lepasliarkan lima orangutan
Untuk itu diperlukan upaya bersama secara terus menerus dan masif seluruh pihak untuk melakukan restorasi habitat orangutan di kawasan Bukit Lawang yang menjadi pusat pengamatan orangutan.
"Salah satu upaya kita dengan menggelar festival ini. Karena dalam festival ini kita sosialisasikan kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian orangutan," katanya.
Baca juga: BKSDA Kalimantan Barat lepasliarkan satu orangutan ke hutan lindung
Baca juga: BKSDA Kalimantan Barat lepasliarkan satu orangutan ke hutan lindung
Dalam rangkaian festival tersebut, juga dilakukan diskusi seputar lingkungan bersama wisatawan lokal maupun mancanegara dan juga lomba mewarnai bagi anak-anak yang berada di kawasan tersebut.
Sementara itu, Ketua Dewan Kehutanan Daerah Sumatera Utara Panut Hadisiswoyo mengungkapkan bahwa individu orangutan menjadi perhatian internasional. Sebab orangutan memiliki keunikan dan juga punya khas, serta aset yang harus dilindungi untuk penjaga kawasan ekosistem hutan.
Baca juga: BBKSDA Sumut evakuasi satu individu orangutan dari perkebunan
Baca juga: BBKSDA Sumut evakuasi satu individu orangutan dari perkebunan
"Berita orangutan bisa menjadi berita Internasional, karena memang orangutan ini merupakan ikon yang berharga agar tidak punah dan spesies yang harus dilindungi sebagai penjaga hutan" ujarnya.
Dia juga menyerukan seluruh lembaga, pemerintah dan masyarakat bersama-sama bergandengan tangan menjaga keberlangsungan individu orangutan agar terhindar dari kepunahan demi keseimbangan ekosistem hutan serta mencegah terjadinya bencana banjir.
Baca juga: BBKSDA Sumut terima satu orangutan Sumatera dari Jabar
Baca juga: BBKSDA Sumut terima satu orangutan Sumatera dari Jabar
Pewarta: Nur Aprilliana Br. Sitorus
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2022