Protokol kesehatan sangat penting dilakukan, tidak hanya untuk mencegah penyebaran COVID-19 namun juga penyakit lainnya seperti cacar monyet
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mengajak masyarakat untuk memperkuat protokol kesehatan guna mencegah penyebaran penyakit cacar monyet atau "monkeypox".
"Protokol kesehatan sangat penting dilakukan, tidak hanya untuk mencegah penyebaran COVID-19 namun juga penyakit lainnya seperti cacar monyet," kata Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK, Agus Suprapto.
Ketika dihubungi dari Jakarta, Senin, Agus menjelaskan bahwa penerapan protokol kesehatan mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, memakai masker merupakan salah satu upaya mencegah penyebaran cacar monyet.
"Yang terpenting adalah masyarakat jangan panik, jika merasakan gejala yang mengarah kepada cacar monyet bisa mendatangi fasilitas kesehatan terdekat untuk konfirmasi," katanya.
Selain itu, kata dia, jika ada masyarakat yang pernah melakukan kontak erat dengan penderita cacar monyet maka perlu segera lapor ke puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat.
"Pada saat ini telah ditemukan kasus pertama cacar monyet di Indonesia maka masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan namun jangan panik, jika merasakan gejala atau pernah melakukan kontak erat dengan penderita silahkan lapor ke petugas kesehatan," katanya.
Sementara itu, Agus juga kembali mengatakan bahwa pemerintah akan terus melakukan sosialisasi dan edukasi yang masif mengenai penyakit cacar monyet guna meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat.
"Sosialisasi dan edukasi mengenai penyakit ini kepada masyarakat harus terus digencarkan, dengan demikian masyarakat juga dapat mengetahui mengenai penyakit cacar monyet, cara pencegahan, cara penularan dan cara penanganan," katanya.
Sementara itu, sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril mengumumkan adanya kasus terkonfirmasi cacar monyet pertama di Indonesia yaitu seorang laki-laki berumur 27 tahun yang berasal dari DKI Jakarta.
Pihaknya menambahkan bahwa pasien tersebut merupakan pelaku perjalanan dari luar negeri dan memiliki gejala demam dan ruam di beberapa bagian tubuh.
"Ada demam, kemudian juga ada pembesaran kelenjar limpa, tapi keadaannya baik, artinya tidak sakit berat dan ada cacar-nya atau ruam-ruamnya di muka, di telapak tangan, kaki dan sebagian di sekitar alat genitalia," katanya.
Baca juga: Wapres: Pemerintah lakukan langkah pencegahan penyebaran cacar monyet
Baca juga: Epidemiolog: Masyarakat perlu kenali gejala cacar monyet
Baca juga: Menkes pastikan Monkeypox tak seganas COVID-19
Baca juga: Kemenkes: Gejala cacar monyet ringan, masyarakat diminta tetap tenang
Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022