Jakarta (ANTARA) - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) memperkuat sinergi ekosistem layanan digital dengan menghadirkan metode pembayaran GoPayLater Cicil di platform lokapasar Tokopedia.
GoPayLater Cicil merupakan opsi tambahan pembayaran digital bagi pelanggan Tokopedia terpilih. Opsi pembayaran digital terbaru itu dapat membantu pelanggan untuk mengubah transaksi belanja menjadi cicilan dengan pilihan satu, tiga, enam, atau 12 bulan.
Baca juga: GoTo perluas pilihan pembayaran di ekosistem lewat GoPay Coins
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, menyatakan bahwa GoTo sudah mengambil langkah tepat melalui GoPayLater Cicil. Fitur itu dinilai akan meningkatkan pendapatan dari produk dan layanan yang memiliki margin tinggi untuk meningkatkan pendapatan perusahaan.
"Tepat dan dinamis, serta mampu melihat pasar jauh ke depan,” kata Maximilianus Nico Demus pada Senin. "Dalam bisnis teknologi tidak boleh berdiam diri. Harus inovasi dan melakukan improvisasi. Terus bergerak maju dan dinamis merupakan kunci bisnis teknologi dan GoTo melakukannya."
Sebelumnya, GoTo telah mengintegrasikan GoPay sebagai salah satu metode pembayaran di Tokopedia. Sejak diluncurkan, transaksi dengan GoPay mendominasi pembayaran di Tokopedia yang menggunakan fasilitas uang elektronik (e-money), mencapai 93 persen dari seluruh transaksi e-money di Tokopedia pada kuartal pertama 2022.
Selain itu, Nico juga mengapresiasi GoPayLater Cicil karena dibutuhkan masyarakat, khususnya kalangan dengan rendahnya akses dan kepemilikan credit card di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Menurut data Google, Temasek & Bain pada tahun 2021, ketertarikan konsumen untuk mencari informasi tentang Buy Now Pay Later (BNPL) meningkat 16 kali di ASEAN. Begitu juga data riset CB Insight yang mencatat bahwa pada tahun 2025, industri BNPL dapat bertumbuh sebesar 10-15 kali volume di tahun 2021 hingga annual Gross Merchandise Value (GMV) dapat mencapai 1 triliun dolar AS.
Sedangkan merujuk laporan International Data Corporation (IDC), nilai transaksi BNPL Indonesia diperkirakan akan mencapai 5,2 miliar dolar AS, atau 8,7 kali lipat lebih tinggi dibandingkan tahun 2020 yang akan menjadikan Indonesia pasar BNPL terbesar di Asia Tenggara.
BNPL diperkirakan akan mengambil bagian 5 persen dari seluruh transaksi platform e-commerce di seluruh Asia Tenggara pada tahun 2025.
”GoTo mampu melihat peluang dan mengembangkan ekosistem yang dimilikinya untuk tumbuh dan berkembang,” sambung Nico.
"Apalagi kalau diperhatikan, BNPL merupakan salah satu alternatif bagi mereka yang tidak memiliki credit card. Sehingga tentu saja hal ini memberikan peluang bagi mereka untuk mendapatkan kemudahan belanja yang ujung-ujungnya konsumsi dan menjaga daya beli,” Nico memaparkan.
Citi Research dari PT Citigroup Sekuritas Indonesia (CSI) memberikan catatan positif atas potensi bisnis financial GoTo yang akan menjadi bagian dari kekuatan fundamental bisnis selain Gojek pada layanan on-demand serta Tokopedia di e-Commerce.
Dalam riset yang disusun Ferry Wong CFA, Ryan Davis, Justian Rama, Alicia Yap CFA, dan Nelson Cheung, disebutkan bahwa bisnis financial GoTo akan memberikan kontribusi margin yang semakin positif terutama pada awal tahun 2024 dan akan mulai terlihat percepatan jalurnya menuju profitabilitas dalam beberapa kuartal ke depan dimulai pada tahun 2022.
"Terutama karena GoTo melayani penggunaan untuk kebutuhan kehidupan sehari-hari pengguna dalam ekosistemnya dengan menyediakan layanan sesuai permintaan seperti transportasi, logistik, mobilitas, makanan, dan bahan makanan melalui aplikasi Gojek dan belanja sehari-hari melalui aplikasi Tokopedia, didukung oleh e-walletnya sebagai penyedia pembayaran yaitu GoPay,” tulis riset tersebut.
Baca juga: Paylater makin populer, Tokopedia tambah metode pembayaran
Baca juga: GoPay jadi uang elektronik yang paling sering digunakan
Baca juga: GoPay dukung G20 lewat edukasi keuangan digital di FEKDI 2022
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022