Mataram (ANTARA) - Tim pencarian dan pertolongan (SAR) gabungan berhasil menyelamatkan David Williamson (63), warga negara Australia yang hanyut hingga ke perairan Selat Lombok, Nusa Tenggara Barat, pada Minggu pukul 02.00 Wita.
Kepala Kantor SAR Mataram Nanang Sigit PH di Mataram, Minggu, mengatakan The Jonit Rescue Coordination Centre (JRCC) memberikan laporan melalui Badan SAR Nasional (Basarnas), pada Jumat (19/8) pukul 12.00 Wita, bahwa survivor atas nama David Williamson (63) hanyut dari sekitar 600 kilometer sebelah tenggara Pulau Christmas Samudera Hindia.
David hanyut terbawa arus saat beraktivitas di perairan Australia menggunakan kayak (perahu kecil bertenaga manusia).
Baca juga: Kapal berpenumpang 25 orang mati mesin di Sumbawa
"Korban diselamatkan oleh kapal MV Haizhu Flourish yang sedang menuju ke China," kata Nanang saat on board di kapal Rescue Boat (RB) 220 Mataram.
Kapal kargo berbendera Singapura itu, kata dia, mengubah rutenya menuju titik koordinat yang telah ditentukan sebelumnya oleh Kantor SAR Mataram, yaitu di perairan Selat Lombok.
Pada Sabtu (20/8), pukul 21.30 Wita, tim SAR gabungan tang terdiri atas 28 personel dari rescue Kantor SAR Mataram, ABK RB 220 Mataram, Polisi Air dan Udara Kepolisian Daerah NTB, dan KPP Lembar menuju titik pertemuan menggunakan kapal RB 220 Mataram.
Namun, tingginya gelombang laut di lokasi yang telah ditentukan sebelumnya menghambat proses evakuasi pemindahan survivor dari kapal MV Haizhu Flourish ke RB 220 Mataram.
Baca juga: Basarnas Mataram belum temukan korban kecelakaan KM Kerinci Indah
Baca juga: SAR evakuasi 6 nelayan, korban kapal terbalik di perairan Lombok Barat
"Kami mencoba menggeser lokasi intercept, dan pada pukul 02.00 Wita atau Minggu (21/8) dini hari, survivor berhasil dievakuasi," kata Nanang saat memimpin jalannya operasi SAR.
Selanjutnya, David Williamson dibawa menuju Pelabuhan Gili Mas, Labuan Tereng, Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, dan tiba dengan selamat pada pukul 03.19 Wita, kemudian diserahkan ke pihak berwenang.
Pewarta: Awaludin
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022