Maros (ANTARA) - PT Pelabuhan Indonesia melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) melaksanakan program Rehabilitasi Kawasan Mangrove seluas 31 hektare di Maros dan Kota Makassar.
"Program Rehabilitasi Kawasan Mangrove memberikan banyak dampak positif, bukan hanya dalam lingkup pelestarian lingkungan dan penanganan perubahan iklim, tetapi juga sebagai investasi jangka panjang bagi generasi penerus," kata Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono di sela kegiatan penanaman mangrove di kawasan wisata Mangngambang,Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Jumat.
Dia mengatakan, pada masyarakat perlu menanamkan pemahaman akan pentingnya upaya pemeliharaan lingkungan dan menjaga keseimbangan alam sebagai upaya dalam pemenuhan sustainable development goals (SDG).
Menurut dia, program ini merupakan keberlanjutan dari komitmen Pelindo dalam menyukseskan salah satu program pemerintah serta implementasi dari Perjanjian Bersama dengan Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk merehabilitasi Kawasan Mangrove di seluruh Indonesia.
Selama periode tahun 2021, Pelindo telah melakukan rehabilitasi seluas total 126,5 Ha kawasan mangrove yang tersebar di Langsa, Aceh; Indramayu, Jawa Barat; Probolinggo, Jawa Timur; dan Jeneponto-Sulawesi Selatan. Sedangkan untuk tahun 2022, Pelindo berkomitmen untuk melakukan penanaman mangrove seluas total 145 Ha di Langsa Barat, Aceh; Teluk Lamo, Banten; Pasuruan, Jawa Timur; Maros, Makassar, dan lainnya.
Baca juga: Tiga menteri tanam mangrove di Mangngambang Maros Sulsel
“Hingga Agustus 2022, Pelindo bersama KLHK, KKP serta Badan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDASHL) telah melaksanakan rehabilitasi kawasan mangrove seluas 105 Ha,” ujar Arif.
Keberhasilan program ini, lanjut dia, tidak lepas dari sinergi yang baik dari pemerintah dan segenap pemangku kepentingan.
Tidak lupa, peran serta dan dukungan masyarakat dalam komunitas turut mengambil andil besar. Untuk itu kami juga mengupayakan yang terbaik melalui program pengembangan komunitas (community development) sebagai upaya meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Salah satunya dengan memfasilitasi pengembangan usaha produk turunan mangrove, maupun penyediaan fasilitas wisata mangrove,” tutup Arif.
Program kegiatan ini turut dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) RI, Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI, Siti Nurbaya Bakar, Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) RI, Sakti Wahyu Trenggono, Menteri BUMN yang diwakili oleh Deputi Bidang Sumber Daya Manusia, Teknologi dan Informasi, Tedi Bharata.
Juga hadir Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, Komisaris Utama Pelindo, Direktur Utama Pelindo, Perwakilan Duta Besar, Kepala BRGM, Rektor Universitas Hasanuddin dan Perwakilan World Bank.
Baca juga: KLHK berikan ribuan kayu guna penataan kawasan Mangrove di Bali
Baca juga: Komisi IV DPR sambut baik arahan Presiden untuk rehabilitasi hutan
Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022