Jakarta (ANTARA) - Hujan deras mengguyur Pulau Selatan di Selandia Baru, menyebabkan banjir besar di beberapa wilayah. Proses evakuasi untuk menyelamatkan warga setempat di sejumlah jalan yang terendam banjir sedang berlangsung.

Baca juga: Rekomendasi 5 tempat wisata penuh petualangan di Selandia Baru

Wilayah Pantai Barat dan Nelson-Tasman di Pulau Selatan, Selandia Baru, terdampak parah oleh hujan deras dan banjir.

Status keadaan darurat lokal untuk wilayah-wilayah tersebut masih diberlakukan karena cuaca buruk yang terus melanda, kata Badan Manajemen Darurat Nasional Selandia Baru pada Kamis (18/8).

Cuaca buruk telah memicu banjir yang memerlukan evakuasi dengan potensi dampak lanjutan, sebut lembaga itu dalam pernyataannya.


Baca juga: Selandia Baru bersiap buka perbatasan untuk wisatawan asing

Evakuasi telah dilakukan di lebih dari 200 rumah di Nelson saat Sungai Maitai yang mengalir melalui kota tersebut meluap. Sejumlah tim Pertahanan Sipil negara itu pun membantu warga di jalan-jalan yang terendam banjir

Jalan raya ke arah Nelson ditutup akibat kondisi jalan yang licin dan tergenang air.

Peringatan berkode merah telah dikeluarkan oleh MetService, otoritas cuaca nasional Selandia Baru. Ini merupakan peringatan berkode merah kedelapan sejak sistem berkode warna tersebut diperkenalkan pada 2019.

Peringatan berkode merah MetService mewakili peristiwa cuaca yang paling disruptif dan hanya dikeluarkan setelah konsultasi dengan dewan regional setempat dan pertahanan sipil, demikian Xinhua dikutip pada Jumat.


Baca juga: Australia kembali buka 'gelembung perjalanan' dengan Selandia Baru

Baca juga: Australia perpanjang penangguhan 'travel bubble' dengan Selandia Baru

Baca juga: Singapura akan dibuka lagi, tapi hanya untuk Brunei dan Selandia Baru

Penerjemah: Xinhua
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022